Ketegangan meningkat di perbatasan Rusia dan Ukraina. Berikut beberapa kabar terbaru soal ketegangan Rusia yang disebut akan menyerang Ukraina.
Tentara Rusia saat ini disebut sudah berada di perbatasan. Tentara Rusia membangun titik-titik posisi pangkalan militer agar sewaktu-waktu bisa menyerang.
Selain itu, ada beberapa hal terjadi seperti bentrok antar Ukraina dengan kelompok separatis pro-Rusia di perbatasan Ukraina dan Rusia. Satu orang tentara Ukraina tewas.
Berikut adalah beberapa fakta terbaru soal konflik Ukraina vs Rusia di perbatasan.
1) 40 Persen Rusia Disebut Ada di perbatasan
Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (19/2/2022), pejabat yang tak mau disebut namanya itu mengatakan bahwa AS telah mengamati pergerakan yang signifikan di dekat perbatasan Ukraina sejak Rabu (16/2) lalu. Ada 40 persen pasukan Rusia di perbatasan Ukraina.
Amerika Serikat memperkirakan bahwa Rusia telah menempatkan lebih dari 150.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.
"Empat puluh sampai lima puluh persen berada dalam posisi menyerang. Mereka telah menduduki titik-titik posisi taktis dalam 48 jam terakhir," kata pejabat itu kepada wartawan.
titik-titik posisi taktis tersebut adalah area di dekat perbatasan yang dibangun sebagai tempat unit-unit militer sebelum melancarkan serangan.
Pejabat AS itu mengatakan Moskow telah mengumpulkan 125 batalyon kelompok taktis di dekat perbatasan Ukraina. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya 60 batalyon kelompok taktis pada waktu normal dan naik dari 80 batalyon pada awal Februari lalu.
2) Belanda Kirim Senapan Sniper dan Helm ke Ukraina
Pemerintah Belanda akan mengirim peralatan militer ke Ukraina termasuk senapan sniper dan helm untuk mempertahankan diri dari kemungkinan serangan Rusia.
"Ukraina harus mampu mempertahankan diri terhadap kemungkinan serangan bersenjata Rusia di wilayahnya sendiri," kata Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (19/2/2022).
"Itulah sebabnya kabinet memutuskan untuk memasok barang-barang militer ini ke Ukraina," imbuhnya.
Saksikan juga: Perancang Istana Negara Baru, Tak Mau Dibayar Malah Mau Menyumbang
(aik/aik)