Rusia menyatakan pihaknya mulai menarik lebih banyak pasukan, termasuk tank dan kendaraan lapis baja lainnya, dari area-area dekat perbatasan Ukraina. Penarikan ini dilakukan setelah latihan perang yang memicu kekhawatiran negara-negara Barat selesai dijalani oleh pasukan Rusia.
"Kereta militer lainnya yang membawa para personel dan peralatan militer milik unit pasukan tank dari distrik militer barat kembali ke pangkalan-pangkalan permanen mereka di wilayah Nizhny Novgorod setelah menyelesaikan latihan yang dijadwalkan," sebut Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (18/2/2022),
Secara terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia juga mengumumkan bahwa 10 unit pesawat perang jenis Su-24 dikerahkan kembali dari Semenanjung Crimea -- yang dicaplok Rusia dari Ukraina tahun 2014 lalu -- ke pangkalan udara di wilayah-wilayah lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penarikan pasukan Rusia yang diumumkan pada Jumat (18/2) waktu setempat itu menjadi yang terbaru dari serangkaian penarikan pada pekan ini, yang awalnya memicu harapan pengurangan ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat terkait Ukraina.
Negara-negara Barat menuduh Rusia mengumpulkan puluhan ribu tentara baik di Crimea maupun dekat perbatasan Ukraina, dan memperingatkan serangan Rusia dalam waktu dekat.
Namun merespons pengumuman pertama soal penarikan pasukan, AS menyatakan tidak ada pengurangan yang berarti dalam jumlah tentara. Para pejabat AS justru menuduh Rusia sebenarnya menambah jumlah tentaranya di sekitar perbatasan Ukraina.
Ketegangan di Eropa ini diperburuk oleh latihan perang yang digelar militer Rusia di Belarusia. Pemimpin Belarusia, Alexander Lukashenko, dijadwalkan bertemu Presiden Vladimir Putin di Moskow pada Jumat (18/2) waktu setempat.
Simak juga 'Rusia Dicecar Sejumlah Delegasi di Rapat PBB soal Konflik Ukraina':
Sementara Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dalam pernyataan terbaru kembali memperingatkan bahwa ancaman invasi Rusia ke Ukraina masih 'sangat tinggi'. Meskipun Biden juga menegaskan bahwa pintu untuk solusi diplomatik masih terbuka lebar.
Berbicara kepada wartawan saat hendak meninggalkan Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa 'setiap indikasi yang kita miliki adalah mereka sudah siap untuk pergi ke Ukraina dan menyerang Ukraina'.
Saat ditanya seberapa tinggi ancaman invasi Rusia pada saat ini, Biden menjawab: "Ini sangat tinggi."
"Perasaan saya adalah ini akan terjadi dalam beberapa hari ke depan," cetusnya.