Aksi Demo Antivaksin Memanas di Selandia Baru, 120 Orang Ditangkap

Aksi Demo Antivaksin Memanas di Selandia Baru, 120 Orang Ditangkap

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 10 Feb 2022 14:17 WIB
Protesters resist police after rufusing to leave parliament grounds during the third day of demonstrations against Covid restrictions in Wellington 3 on February 10, 2022. (Photo by Marty MELVILLE / AFP)
Foto: Bentrokan di Selandia Baru (AFP/MARTY MELVILLE)
Jakarta -

Polisi dan pengunjuk rasa anti-vaksin COVID-19 bentrok di halaman gedung parlemen Selandia Baru hari ini, Kamis (10/2). Lebih dari 120 orang ditangkap setelah para demonstran yang telah berkemah di luar gedung legislatif itu selama tiga hari, diperintahkan untuk pergi.

Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (10/2/2022), para demonstran meneriakkan haka Maori dan berteriak "tahan barisan", saat mereka bentrok dengan barisan petugas polisi yang bergerak untuk membersihkan permukiman darurat di halaman parlemen.

Petugas menggunakan semprotan merica pada sejumlah pengunjuk rasa, tetapi hanya luka ringan yang dilaporkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi akhirnya bergerak pada Kamis pagi setelah mengambil pendekatan lunak selama dua hari pertama aksi protes, dengan memperingatkan kerumunan demonstran untuk pergi atau menghadapi penangkapan.

Para demonstran dipukul dan ditendang di tengah teriakan "ini bukan demokrasi" dan "cabut mandat".

ADVERTISEMENT

Aksi protes ini dimulai pada Selasa (8/2) waktu setempat, meniru aksi "Konvoi Kebebasan" oleh para sopir truk di Kanada, dengan ratusan truk semi-trailer dan karavan membuat macet jalan-jalan di pusat Wellington, ibu kota Selandia Baru.

Banyak kendaraan pergi setelah 24 jam tetapi beberapa ratus aktivis tetap bertahan, bersumpah untuk bertahan "selama yang dibutuhkan".

Dewan Kota Wellington, yang juga mengambil pendekatan sederhana pada tahap awal protes, mengatakan petugas parkirnya telah mulai mengeluarkan tiket untuk kendaraan konvoi yang memblokir jalan-jalan kota.

Simak Video 'Demo Antivaksin di Selandia Baru Ricuh, 50 Orang Ditangkap!':

[Gambas:Video 20detik]



Wakil Perdana Menteri Grant Robertson mengatakan kesabaran telah menipis di antara penduduk Wellington atas gangguan itu. Dia mendesak polisi untuk bertindak.

"Jalanan diblokir di kota, bisnis terpaksa ditutup, orang-orang merasa terancam dan terintimidasi oleh beberapa pengunjuk rasa," katanya kepada Radio Selandia Baru sebelum operasi polisi pada Kamis ini.

Komandan Polisi Wellington Inspektur Corrie Parnell mengatakan lebih dari 150 petugas tambahan dibawa dari luar ibu kota untuk membersihkan protes.

Parnell mengatakan butuh waktu berhari-hari untuk membubarkan massa. Dia menuduh beberapa aktivis menggunakan anak-anak sebagai tameng manusia untuk membuat polisi frustrasi.

"Ini tidak akan pernah menjadi tugas yang singkat," katanya kepada wartawan ketika taktik polisi dipertanyakan.

Seorang wanita, yang menolak menyebutkan namanya, menuduh polisi memprovokasi massa.

"Ini adalah protes damai, apa yang mereka lakukan itu memalukan," katanya. "Saya tidak pernah berpikir saya akan melihat ini di Selandia Baru," cetusnya.

Pemerintah Selandia Baru mewajibkan vaksinasi COVID-19 bagi orang-orang yang bekerja di sektor-sektor seperti kesehatan, penegakan hukum, pendidikan dan pertahanan. Mereka yang menolak vaksin akan dipecat.

Bukti vaksinasi juga harus ditunjukkan untuk memasuki restoran, acara olahraga, dan layanan keagamaan.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads