Korsel Akan Gelar Pilpres 9 Maret, Ada 14 Capres yang Bertarung

Korsel Akan Gelar Pilpres 9 Maret, Ada 14 Capres yang Bertarung

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 17 Feb 2022 18:21 WIB
Yoon Suk Yeol, the presidential candidate of the main opposition People Power Party, speaks during a presidential election campaign in Seoul, South Korea, Tuesday, Feb. 15, 2022. Candidates kicked off official campaign on Tuesday for South Koreas presidential election on March 9. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Yoon Suk-Yeol, capres Korsel dari oposisi, Partai Kekuatan Rakyat, yang kini unggul dalam sejumlah polling (AP Photo/Ahn Young-joon)
Seoul -

Korea Selatan (Korsel) akan menggelar pemilu presiden (pilpres) pada 9 Maret mendatang. Ada 14 calon presiden (capres) yang akan bertarung dan masa kampanye yang telah dimulai.

Seperti dilansir dari Reuters dan kantor berita Yonhap, Kamis (17/2/2022), pilpres Korsel tahun ini diprediksi akan menjadi pertarungan politik paling ketat dalam 20 tahun terakhir antara dua partai politik utama di negara tersebut, Partai Demokratik yang kini berkuasa dan Partai Kekuatan Rakyat yang menjadi oposisi utama.

Presiden Korsel, Moon Jae-In, tidak bisa mencalonkan diri untuk periode kedua setelah mengakhiri masa jabatannya tahun ini. Konstitusi Korsel diketahui mengatur seorang presiden hanya terbatas pada satu periode dengan masa jabatan selama lima tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jajak pendapat menyebutkan para pemilih mencari sosok presiden yang bisa membersihkan politik terpolarisasi dan korupsi serta mengatasi harga rumah yang tak terkendali. Masalah itu harga rumah disebut memperdalam kesenjangan di Korsel yang merupakan perekonomian terbesar keempat di Asia ini.

Membatasi uji coba senjata Korea Utara (Korut) dan melanjutkan perundingan akan menjadi nilai tambah, namun diketahui juga uji coba rudal Korut yang dilakukan beberapa kali sepanjang Januari tidak lantas menjadikan kebijakan luar negeri sebagai isu utama dalam pilpres 9 Maret mendatang.

ADVERTISEMENT

Isu-isu utama yang disebutkan dalam jajak pendapat telah ditandai oleh serentetan skandal dan kontroversi kecil, mulai dari dugaan penyalahgunaan kekuasaan hingga perdebatan soal hubungan antara salah satu capres dengan seorang dukun dan ahli akupunktur anal.

Sebanyak 14 capres telah mendaftarkan diri secara resmi sejak pendaftaran dibuka pada Minggu (13/2) lalu dan berlangsung selama dua hari. Komisi Pemilu Nasional menyatakan ada 11 capres yang mendaftar pada Minggu (13/2) dan tiga capres pada Senin (14/2).

Simak juga 'Omicron Makin Menggila di Korsel: Kasus Covid-19 Harian Capai 90 Ribu!':

[Gambas:Video 20detik]



Dari 14 capres itu, ada empat kandidat yang paling menonjol. Mereka terdiri atas Lee Jae-Myung dari Partai Demokratik, Yoon Suk-Yeol dari Partai Kekuatan Rakyat, Ahn Cheol-Soo dari Partai Rakyat dan Sim Sang-Jeung dari Partai Keadilan.

Dari empat nama itu, capres Lee dan Yoon menjadi yang paling diunggulkan dalam polling terbaru. Keduanya bersaing ketat dalam polling, meskipun Yoon mampu mempertahankan keunggulan tipis dalam beberapa pekan ini.

Survei yang dirilis oleh Realmeter pada Minggu (13/2) menunjukkan 41,6 persen responden mendukung Yoon dan 39,1 persen responden mendukung Lee. Sementara survei yang dilakukan Southern Post menunjukkan Yoon meraup 35,3 persen dukungan responden, atau unggul dengan selisih tipis 0,5 persen dari Lee.

Pilpres tahun ini dijuluki sebagai 'pemilu yang paling tidak disukai' karena tingginya angka ketidakpuasan publik dan kampanye kotor yang dilakukan para capres.

Masa kampanye pilpres yang telah dimulai sejak Selasa (15/2) waktu setempat akan digelar selama 22 hari ke depan.

Selama masa kampanye, para capres diperbolehkan menggelar kampanye di jalanan, memasang poster, dan mengirimkan material kampanye kepada para pemilih. Tidak hanya itu, para capres juga diperbolehkan memasang iklan di televisi dan radio hingga satu hari sebelum pilpres digelar.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads