Diplomat Rusia Sindir Negara-negara Barat Paranoia Soal Ukraina

Diplomat Rusia Sindir Negara-negara Barat Paranoia Soal Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 17 Feb 2022 10:39 WIB
In this image taken from video provided by the Russian Defense Ministry Press Service, a pair of Tu-95 strategic bombers of the Russian air force are parked at an air base in Engels near the Volga River in Russia, Monday, Jan. 24, 2022. Russia has intensified military drills amid tensions with the West over the buildup of an estimated 100,000 Russian troops near Ukraine that fueled Western fears of an invasion. (Russian Defense Ministry Press Service via AP)
Ilustrasi -- Latihan militer Rusia di tengah ketegangan dengan negara Barat soal Ukraina (dok. Russian Defense Ministry Press Service via AP)
New York -

Wakil Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Dmitry Polyanskiy, menyindir negara-negara Barat yang terus-menerus mencetuskan kekhawatiran soal rencana invasi Rusia terhadap Ukraina.

Polyanskiy bahkan menyarankan para pemimpin negara-negara Barat untuk memeriksakan diri mereka ke dokter karena 'paranoia' soal pengerahan 100.000 tentara Rusia ke dekat perbatasan Ukraina yang dikhawatirkan untuk menginvasi negara tetangganya. Demikian seperti dilansir AFP, Kamis (17/2/2022).

"Saya pikir mereka perlu mendapatkan dokter yang bagus, saya merekomendasikan mereka untuk melakukan itu. Spesialis untuk kasus paranoia seperti itu," ucap Polyanskiy dalam sindirannya untuk para pemimpin negara Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Polyanskiy menyangkal bahwa Rusia berniat menyerang negara tetangganya sendiri, yang juga bekas Uni Soviet.

"Tentara kami ada di wilayah kami, (mereka) tidak memberikan ancaman bagi siapa pun," tegasnya.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak tahu soal jumlahnya, karena ada banyak spekulasi soal itu," ucap Polyanskiy saat ditanya soal besarnya pengerahan tentara Rusia, yang disebut oleh Moskow sebagai bagian dari latihan militer dengan sekutunya, Belarusia.

"Saya pikir latihan dengan Belarusia akan berakhir dalam waktu satu minggu. Selebihnya, saya tidak tahu," ujarnya.

Pada Selasa (15/2) waktu setempat, Amerika Serikat (AS) menuntut Rusia menunjukkan bukti 'deeskalasi' setelah negara itu mengklaim telah menarik mundur sebagian pasukannya dari dekat perbatasan Ukraina.

Kemudian pada Rabu (16/2) pagi waktu setempat, AS dan NATO bergabung dengan Ukraina dalam menyatakan tidak ada tanda-tanda penarikan tentara Rusia setelah pergerakan militer di Crimea memicu laporan bahwa krisis bisa mereda.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sebelumnya menyatakan tidak ada bukti penarikan tentara Rusia, meskipun gambar-gambar yang dirilis media nasional Rusia diklaim menunjukkan pasukan Rusia mengakhiri latihan besar di Crimea -- wilayah yang dicaplok Rusia dari Ukraina tahun 2014 lalu.

Secara terpisah, seorang pejabat senior Gedung Putih, yang enggan disebut namanya, menyebut pengumuman penarikan tentara oleh Rusia sebagai klaim 'palsu'.

Menurut pejabat senior itu, Rusia justru meningkatkan kehadiran militer di dekat perbatasan Ukraina dengan mengerahkan tambahan 'sebanyak 7.000 tentara', dengan sebagian dilaporkan baru tiba pada Rabu (16/2) waktu setempat.

Halaman 2 dari 2
(nvc/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads