Sanksi Negara Barat Menanti Jika Invasi Ukraina, Rusia Tak Peduli!

Sanksi Negara Barat Menanti Jika Invasi Ukraina, Rusia Tak Peduli!

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 14 Feb 2022 11:51 WIB
In this image taken from video provided by the Russian Defense Ministry Press Service, a pair of Tu-95 strategic bombers of the Russian air force are parked at an air base in Engels near the Volga River in Russia, Monday, Jan. 24, 2022. Russia has intensified military drills amid tensions with the West over the buildup of an estimated 100,000 Russian troops near Ukraine that fueled Western fears of an invasion. (Russian Defense Ministry Press Service via AP)
Ilustrasi -- Latihan militer Rusia di tengah ketegangan dengan negara Barat soal Ukraina (dok. Russian Defense Ministry Press Service via AP)
Stockholm -

Duta Besar Rusia untuk Swedia, Viktor Tatarintsev, blak-blakan mengungkapkan negaranya tidak mempedulikan risiko dijatuhkannya sanksi-sanksi Barat terkait tuduhan negara itu berencana menginvasi Ukraina. Namun, Tatarintsev menegaskan Rusia tidak menginginkan terjadinya perang.

Seperti dilansir AFP, Senin (14/2/2022), komentar terus-terang itu disampaikan Tatarintsev dalam wawancara dengan surat kabar Swedia, Aftonbladet, yang diposting ke situs surat kabar itu pada Sabtu (12/2) tengah malam waktu setempat.

"Maafkan bahasa saya, tapi kami tidak peduli dengan semua sanksi mereka," ucap Tatarintsev menggunakan bahasa yang kasar dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami telah menerima begitu banyak sanksi dan dalam hal itu, sanksi itu memiliki dampak positif terhadap perekonomian dan pertanian kami," ujar diplomat veteran Rusia yang fasih berbicara bahasa Swedia ini dan telah ditugaskan di negara itu sebanyak empat kali.

"Kami lebih mandiri dan mampu meningkatkan ekspor kami. Kami tidak memiliki keju Italia atau Swiss, tapi kami telah belajar untuk membuat keju Rusia yang sama baiknya dengan menggunakan resep Italia dan Swiss," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

"Sanksi-sanksi baru tidak ada yang positif, tapi tidak seburuk yang dilontarkan Barat," ucap Tatarintsev.

Lebih lanjut, Tatarintsev menuduh Barat tidak memahami mentalitas Rusia. "Semakin Barat mendorong Rusia, semakin kuat respons Rusia," cetusnya.

Simak juga video 'Kapal Selam Perang Rusia Bergerak ke Selatan Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



Pernyataan diplomat Rusia ini disampaikan saat negara-negara Barat mengkhawatirkan Rusia tengah mempersiapkan invasi ke Ukraina. Laporan menyebut Rusia nyaris mengepung negara tetangganya itu dengan lebih dari 100.000 tentara.

Otoritas AS beberapa waktu terakhir memperingatkan bahwa invasi besar-besaran oleh Rusia bisa dimulai 'kapan saka'.

Namun dalam pernyataannya, Tatarintsev bersikeras menyatakan Rusia berupaya menghindari perang.

"Itu merupakan keinginan paling tulis dari kepemimpinan politik kami. Hal terakhir yang diinginkan orang-orang di Rusia adalah perang," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads