Ogah Dites Corona di Rusia, Macron Dilarang Dekat-dekat Putin

Ogah Dites Corona di Rusia, Macron Dilarang Dekat-dekat Putin

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 12 Feb 2022 12:29 WIB
French President Emmanuel Macron (R) meets with Russian President Vladimir Putin (L) in Moscow on February 7, 2022, for talks in an effort to find common ground on Ukraine and NATO, at the start of a week of intense diplomacy over fears Russia is preparing an invasion of its pro-Western neighbour. (Photo by SPUTNIK / AFP)
Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dipisahkan oleh meja sepanjang enam meter saat berunding di Moskow awal pekan ini (SPUTNIK/AFP)
Moskow -

Otoritas Rusia mengakui bahwa Presiden Prancis, Emmanuel Macron, sengaja dibuat duduk berjauhan dari Presiden Vladimir Putin saat keduanya bertemu di Moskow, awal pekan ini. Hal itu dilakukan demi menjaga keamanan setelah Macron menolak untuk menjalani tes virus Corona (COVID-19) oleh Kremlin.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (12/2/2022), sejumlah foto yang dirilis menunjukkan Putin dan Macron duduk saling berhadapan di ujung meja yang sangat panjang saat bertemu dan berunding di Kremlin pada Senin (7/2) lalu. Perundingan itu dimaksudkan untuk meredakan kekhawatiran soal rencana invasi Rusia terhadap Ukraina.

Keberadaan meja yang tergolong sangat panjang itu memicu cemoohan online dan memancing pertanyaan ketika tiga hari kemudian, Putin duduk bersama di meja kecil dengan Presiden Kazakhstan, yang merupakan sekutu Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa sumber sebelumnya, termasuk dari rombongan Macron, menyebut situasi tidak biasa itu terjadi karena Macron menolak menjalani tes Corona di Moskow demi mencegah Rusia mendapatkan DNA-nya.

Dalam pernyataan pada Jumat (11/2) waktu setempat, juru bicara Putin, Dmitry Peskov, menjelaskan bahwa keputusan untuk membawa Macron ke meja besar dan panjang diambil setelah Presiden Prancis itu menolak menjalani tes Corona yang dilakukan oleh petugas medis Kremlin.

ADVERTISEMENT

"Pembicaraan dengan beberapa pihak dilakukan di meja panjang, jaraknya (panjang meja) sekitar enam meter," sebut Peskov.

"Ini terkait dengan fakta bahwa beberapa pihak mengikuti aturan mereka sendiri, mereka tidak bekerja sama dengan pihak tuan rumah," ungkapnya.

Dalam situasi semacam itu, sebut Peskov, Kremlin harus mengambil 'protokol sanitasi tambahan demi melindungi kesehatan Presiden kami dan tamu-tamunya'.

Simak juga 'Bertemu Macron, Putin Mengaku "Disiksa" Selama 6 Jam':

[Gambas:Video 20detik]



Ditegaskan Peskov bahwa keputusan semacam itu tidak bersifat politis. "Tidak ada politik di sini dan ini sama sekali tidak mengganggu negosiasi," tegasnya.

Peskov menambahkan jika tim medis dari kedua pihak saling bekerja sama, maka 'Putin berkomunikasi secara langsung dengan tamu-tamunya, duduk sangat dekat dan berjabat tangan'.

Seorang pejabat kepresidenan Prancis yang enggan disebut namanya menuturkan kepada AFP bahwa masalah muncul terkait kondisi tes PCR yang diinginkan pihak Rusia. Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut masalah apa yang dimaksud.

Selain Macron, Perdana Menteri (PM) Hungaria, Viktor Orban dan Presiden Iran, Ebrahim Raisi, juga ditempatkan dalam meja panjang dan duduk berjauhan dari Putin ketika keduanya berkunjung ke Moskow awal tahun ini.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads