AS Prediksi Rusia Awali Invasi ke Ukraina dengan Gempuran Udara

AS Prediksi Rusia Awali Invasi ke Ukraina dengan Gempuran Udara

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 12 Feb 2022 11:44 WIB
In this image taken from video provided by the Russian Defense Ministry Press Service, a pair of Tu-95 strategic bombers of the Russian air force are parked at an air base in Engels near the Volga River in Russia, Monday, Jan. 24, 2022. Russia has intensified military drills amid tensions with the West over the buildup of an estimated 100,000 Russian troops near Ukraine that fueled Western fears of an invasion. (Russian Defense Ministry Press Service via AP)
Ilustrasi -- Pesawat pengebom strategis militer Rusia diparkir di salah satu pangkalan militer negara itu (dok. Russian Defense Ministry Press Service via AP)
Washington DC -

Amerika Serikat (AS) memprediksi bahwa invasi Rusia terhadap Ukraina mungkin diawali dengan pengeboman udara yang berpotensi menewaskan warga sipil. Prediksi ini diungkapkan AS setelah sebelumnya memperingatkan bahwa invasi Rusia atas Ukraina bisa terjadi kapan saja.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (12/2/2022), Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, menuturkan kepada wartawan di Washington DC bahwa serangan oleh lebih dari 100.000 tentara Rusia yang kini dikumpulkan di dekat perbatasan Ukraina 'bisa terjadi kapan saja sekarang'.

Sullivan juga menyatakan bahwa invasi Rusia 'bisa terjadi' sebelum Olimpiade Musim Dingin di Beijing, China, berakhir pada 20 Februari mendatang. Pernyataan itu menepis spekulasi yang menyebut Kremlin tidak akan memicu konflik saat Olimpiade Musim Dingin berlangsung karena akan merugikan China, sekutu dekatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditegaskan Sullivan bahwa skenario serangan dalam waktu dekat menjadi 'kemungkinan yang sangat, sangat jelas'.

Secara terpisah, dinas intelijen militer Norwegia memperingatkan bahwa Rusia secara operasional sudah siap melancarkan operasi militer secara luas terhadap Ukraina dan bahwa invasi Rusia hanya tinggal menunggu perintah Presiden Vladimir Putin.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataannya, Sullivan menekankan belum diketahui apakah Putin telah mengambil keputusan karena 'kita tidak bisa memprediksi penentuan yang tepat'. Namun Sullivan menyatakan bahwa AS bersiap menghadapi situasi terburuk, termasuk adanya 'serangan cepat' ke ibu kota Kiev di Ukraina.

"Jika serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, kemungkinan akan dimulai dengan pengeboman udara dan serangan rudal yang jelas bisa menewaskan warga sipil," cetus Sullivan.

Simak juga 'Warga AS Diminta Segera Pergi dari Ukraina!':

[Gambas:Video 20detik]



"Setiap warga Amerika di Ukraina harus pergi sesegera mungkin, dan dalam keadaan apapun untuk 24 jam hingga 48 jam ke depan," imbuhnya.

Pernyataan Sullivan ini disampaikan setelah Presiden Joe Biden dan enam pemimpin negara Eropa, kepala NATO dan Uni Eropa menggelar pembicaraan membahas krisis Ukraina.

Pada Jumat (11/2) waktu setempat, AS mengumumkan pengerahan 3.000 tentara tambahan ke Polandia untuk memberikan jaminan kepada sekutu-sekutu NATO di tengah meningkatnya kekhawatiran rencana invasi Rusia ke Ukraina.

Sementara itu, seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya menyatakan Biden akan berbicara via telepon dengan Putin pada Sabtu (12/2) waktu setempat.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads