Kepala Kepolisian London, Cressida Dick, mengumumkan pengunduran dirinya setelah serentetan skandal mengguncang kepolisian di ibu kota Inggris itu. Skandal itu mencakup rasisme, seksisme dan kasus pembunuhan wanita muda yang dilakukan seorang polisi aktif.
Seperti dilansir AFP, Jumat (11/2/2022), Dick yang mencetak sejarah sebagai wanita pertama yang memimpin Kepolisian Metropolitan London, atau yang biasa disebut Scotland Yard, pada tahun 2017 lalu.
Dick mengatakan dalam pernyataannya bahwa dirinya 'tidak memiliki pilihan lain selain mundur' setelah Wali Kota London, Sadiq Khan, menyatakan dirinya tidak lagi memiliki kepercayaan akan kepemimpinannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengatakan ini dengan kesedihan mendalam dan penyesalan," ucap Dick saat mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis (10/2) waktu setempat.
Dalam pernyataannya, Dick membela peran dan kinerjanya selama ini, lalu mengakhirinya dengan berterima kasih kepada rekan sesama polisi atas 'upaya luar biasa yang Anda lakukan setiap hari'.
Pada Kamis (10/2) waktu setempat, Khan menyatakan dirinya 'tidak puas dengan respons komisioner' Kepolisian London, setelah dalam rapat pekan lalu bersikeras menyatakan perubahan luas diperlukan untuk 'menghapus rasisme, seksisme, homofobia, bullying, diskriminasi dan misogini' dalam satuan kepolisian.
Seruan itu disampaikan Khan setelah dirinya pada awal bulan ini mengakui 'sangat jijik' dengan hasil penyelidikan pemantau independen yang menemukan bahwa polisi London saling mengirimkan pesan-pesan bernada rasis, sexist dan homofobia.
Dick menuturkan dirinya merasakan 'kesedihan besar' namun mengakui bahwa 'jelas Wali Kota tidak lagi memiliki kepercayaan yang cukup untuk kepemimpinan saya berlanjut'. Dick seharusnya menjabat sebagai Kepala Kepolisian London hingga tahun 2024 mendatang.
Pengumuman pengunduran diri Dick ini disampaikan saat Kepolisian London tengah menyelidiki skandal 'Partygate' yang menyeret Perdana Menteri (PM) Boris Johnson terkait pesta-pesta di kantornya yang diduga melanggar pembatasan virus Corona (COVID-19).
Sebelum ini, Dick yang berusia 61 tahun juga menghadapi seruan mundur usai berbagai skandal mengguncang kepolisian, termasuk kasus pemerkosaan dan pembunuhan Sarah Everard oleh seorang polisi bernama Wayne Couzens pada Maret 2021. Saat itu Dick mengakui kasus tersebut membuat malu kepolisian.
Dick juga menghadapi kritikan atas respons polisi saat digelar malam mengenang Everard di sebuah taman di London, di mana polisi bergulat dengan kerumunan orang yang didominasi wanita dan mengamankan mereka secara kasar, kemudian menangkap empat orang di antaranya.
Dalam surat pengunduran dirinya, Dick membahas 'pembunuhan Sarah Everard' dengan menyebut kasus ini dan 'banyak kasus mengerikan lainnya baru-baru ini, saya tahu, telah merusak kepercayaan terhadap layanan kepolisian yang fantastis'.