'Angkat Saya', Kisah Bocah Rayan yang Menyayat Hati Dunia

'Angkat Saya', Kisah Bocah Rayan yang Menyayat Hati Dunia

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 06 Feb 2022 20:35 WIB
The parents of 5-year-old Rayan walk toward an ambulance after seeing their sons retrieved body after he fell into a hole and was stuck there for several days, in the village of Ighran in Moroccos Chefchaouen province, Saturday, Feb. 5, 2022. The boy died and was pulled out Saturday night by rescuers after a lengthy operation that captivated global attention. (AP Photo/Mosaab Elshamy)
Tubuh Rayan saat berhasil dievakuasi dari lubang sumur (Foto: AP/Mosa'ab Elshamy)
Jakarta -

Teriakan 'angkat saya' dari seorang bocah asal Maroko berujung sita perhatian dunia. Dialah Rayan Awram, anak laki-laki berusia 5 tahun yang nahas terjatuh ke dalam sumur sempit berkedalaman 32 meter di desa Ighran, perbukitan dekat Chefchaouen, Maroko.

Rayan terjatuh di desa berpenduduk sekitar 500 orang yang memang dikenal penuh dengan sumur dalam. Sumur tersebut banyak digunakan untuk mengairi tanaman ganja yang merupakan sumber pendapatan utama bagi banyak orang di daerah miskin, terpencil, dan gersang di Pegunungan Rif Maroko.

Banyaknya sumur dalam di dekat kediamannya memang sedianya memiliki tutup pelindung. Namun sumur yang sedang diperbaiki sang ayah sayangnya terbuka lebar hingga membuat tubuh mungilnya terjatuh hingga terjebak berhari-hari lamanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut kisah bocah kecil Rayan, yang pada akhirnya menyerah setelah berjuang selama 4 hari di dalam sumur sempit, seperti dilansir Arab News dan BBC, Minggu (6/2/2022).

Awal Mula Rayan Jatuh ke Sumur

Jatuhnya Rayan bermula saat Ayahnya, Khaled Awram, sedang memperbaiki sumur pada Selasa (2/2) lalu. Bocah lelaki yang tengah bermain di sekitarnya tak sengaja terjatuh ke dalam sumur saat ayahnya lengan mengawasi.

ADVERTISEMENT

"Saat itu saya mengalihkan pandangan darinya" demikian diceritakan Khaled Awram kepada media lokal pada Rabu (3/2).

"Saya belum tidur sedikitpun." tambah Khaled.

Usai jatuh, keluarga yang sadar Rayan tak tampak sedari tadi mencari ke mana-mana. Ibu Rayan Wassima Khersheesh menceritakan keadaan tersebut kepada media Maroko dengan air mata berlinang.

"Seluruh keluarga pergi mencarinya. Kemudian kami menyadari bahwa dia jatuh ke dalam sumur. Saya masih berharap kami akan mendapatkannya. keluar hidup-hidup." ujarnya.

Dalam keterangan kepada Reuters, salah seorang kerabat laki-laki Rayyan mengaku pihak keluarga baru sadar hilangnya Rayyan setelah mendengar tangisan bocah dari sumur dengan kedalaman 32 meter (100 kaki) tersebut. Mereka pun menurunkan telepon sebagai lampu dan kamera ke dalam lubang sumur untuk untuk menemukannya.

"Dia menangis sambil mengatakan 'angkat saya'," kata kerabat itu.

Setelah mengetahui Rayan terjatuh, pihak keluarga langsung menghubungi pejabat setempat.

Evakuasi Rayan Langsung Dilakukan Malam Hari

Terjatuhnya Rayan ke lubang sumur langsung direspon tim penyelamat segera mungkin. Selasa (2/2) malam hari setelah kejadian, evakuasi dilakukan Direktorat Perlindungan Sipil Maroko, sebuah operasi penyelamatan di kota kecil Tamorot di utara, sekitar 100 km (62 mil) dari kota Chefchaouen.

Tim penyelamat mencoba untuk memberikan oksigen, makanan, dan air untuk bocah itu, tetapi tidak diketahui dengan jelas apakah dia dapat menggunakannya.

Dalam rekaman kamera yang diturunkan ke dalam sumur pada Kamis (4/2), menampakkan kondisi Rayan yang masih hidup dan sadar. Namun setelah itu, belum ada kabar jelas soal kondisi terbarunya.

Proses Evakuasi Berliku

Proses evakuasi Rayan dari sumur sempat terhalang lantaran kekhawatiran soal campuran tanah berbatu dan berpasir membuat pembukaan lubang sumur yang sempit tersebut terlalu berbahaya.

Buldoser juga dikerahkan untuk memotong parit besar di sebelah sumur.

Proses evakuasi dihentikan sebentar beberapa kali oleh tim untuk mengecek apakah lubang aman dari keruntuhan dan tidak ada tanah yang masuk ke dalam sumur. Pipa besar juga digunakan untuk melindungi tim penyelamat dengan menyediakan jalur aman ke poros.

"Saya terus berharap anak saya akan keluar dari sumur hidup-hidup," kata ayah Rayan kepada televisi publik 2M pada Jumat (4/2) malam. "Saya berterima kasih kepada semua orang yang terlibat dan mereka yang mendukung kami di Maroko dan di tempat lain."

Kamera Pemantau Memperlihatkan Rayan Tampak Berbaring di Sumur

Di hari keempat evakuasi (5/2) pagi, Kepala Tim Penyelamat Abdelhadi Temrani, mengatakan: "Tidak mungkin untuk menentukan kondisi Rayan sama sekali saat ini. Tapi kami berharap kepada Tuhan bahwa anak itu masih hidup."

"Kami berharap kami tidak akan menemukan batu," kata pemimpin penyelamat Abdelhadi Tamrani kepada wartawan di lokasi pada Sabtu (5/2) sore waktu setempat, sementara masih ada beberapa meter lagi yang harus digali.

Tamrani menyebut kondisi kesehatan Rayan sulit terpantau. Hal ini lantaran kamera yang dijatuhkan ke sumur menampakkan kondisinya yang berbaring miring. Namun Tamrani menambahkan "kami berharap kami akan menyelamatkannya hidup-hidup."

Bulan Sabit Merah juga membenarkan bahwa pihaknya telah memberikan oksigen terus menerus kepada bocah lelaki itu sejak Selasa malam.

Banjir Dukungan untuk Evakuasi Rayan

Dukungan dari ribuan orang berlimpah agar Rayan dapat diselamatkan. Bahkan ribuan orang turut berkumpul dan bahkan berkemah di sekitar lokasi jatuhnya Rayan dalam beberapa hari terakhir.

Mereka juga bertepuk tangan untuk menyemangati para regu penyelamat, menyanyikan lagu-lagu religi atau berdoa, meneriakkan serentak "Allahu akbar"

Tagar #SaveRayan pun menggema di media sosial untuk mendukung evakuasi Rayan.

"Jutaan orang di seluruh dunia menahan napas dalam perlombaan melawan waktu untuk menyelamatkan Rayan," tulis seorang pengguna Twitter.

Pengguna media sosial lainnya memberi penghormatan kepada tim penyelamat yang bekerja sepanjang waktu selama berhari-hari, dengan mengatakan, "mereka adalah pahlawan kehidupan nyata."

Proses Evakuasi Berakhir Namun Nyawa Rayan Tak Tertolong

Setelah berhari-hari mencoba membuka jalan agar Rayan dapat diangkat ke permukaan, tubuhnya pun berhasil diselamatkan. Sayangnya nyawa anak tersebut tak tertolong.

Kerajaan Maroko mengkonfirmasi kematian Rayyan setelah berjuang beberapa hari di dalam sumur.

"Menyusul kecelakaan tragis yang merenggut nyawa anak Rayan Oram, Yang Mulia Raja Mohammed VI menelepon orang tua anak laki-laki yang meninggal setelah jatuh dari sumur," kata pernyataan Kerajaan.

Raja Maroko Mohammed VI melakukan panggilan telepon kepada orang tua Rayan, Khaled Awram dan Wassima Khersheesh untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga atas kematian tragis bocah itu.

Saat diselamatkan, Rayan tampak terbungkus selimut kuning dan segera dibawa dengan ambulans ke helikopter di mana dia diangkut ke rumah sakit terdekat, sesaat sebelum istana mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasi kematiannya.

"Saya sangat sedih mengetahui Rayan telah meninggal. Belasungkawa yang tulus kepada orang tua, "kata Abderrahim Sabihi, warga ibu kota Rabat yang mengikuti upaya penyelamatan dari sebuah kafe.

Halaman 2 dari 3
(izt/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads