Kematian Naik Terus Gegara Omicron, Australia Barat Batal Buka Perbatasan

Kematian Naik Terus Gegara Omicron, Australia Barat Batal Buka Perbatasan

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 21 Jan 2022 10:15 WIB
Kota Perth dan sejumlah wilayah lainnya di Australia Barat memberlakukan lockdown sejak hari Minggu kemarin (31/01), setelah ditemukan satu kasus positif COVID-19.
Situasi pandemi Corona di Australia Barat (dok. Getty Images/Matt Jelonek)
Perth -

Angka kematian akibat virus Corona (COVID-19) dilaporkan terus naik di Australia, di tengah penyebaran varian Omicron yang sangat menular. Akibatnya, negara bagian Australia Barat membatalkan rencana membuka perbatasan domestik yang ditutup beberapa bulan terakhir.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (21/1/2022), negara bagian terpadat, New South Wales, melaporkan hari paling mematikan sepanjang pandemi Corona pada Jumat (21/1) waktu setempat, setelah mencatat sedikitnya 46 kematian akibat Corona dalam sehari, termasuk seorang bayi.

Negara bagian Victoria secara terpisah melaporkan 20 tambahan kematian dalam sehari. Meski demikian, penurunan angka rawat inap di kedua negara bagian yang terdampak parah varian Omicron itu memberikan sedikit harapan bahwa gelombang Corona terbaru mungkin telah mencapai puncaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua negara bagian dan wilayah Australia, kecuali Australia Barat, telah membuka kembali perbatasan domestik mereka di bawah kebijakan hidup dengan COVID-19 meskipun ada lonjakan kasus. Australia Barat dijadwalkan membuka perbatasan domestik mulai bulan depan.

Namun, dalam pengumuman mendadak pada Kamis (20/1) tengah malam, Premier Australia Barat, Mark McGowan, menyatakan akan 'sembrono dan tidak bertanggung jawab' untuk membuka perbatasan domestik di tengah penyebaran cepat varian Omicron yang sangat menular.

ADVERTISEMENT

McGowan menyatakan bahwa pembukaan kembali akan ditunda untuk batas waktu yang tidak ditentukan, atau setidaknya hingga angka vaksinasi tiga dosis mencapai 80 persen. Saat ini angkanya baru mencapai 26 persen.

"Jika kita melanjutkan rencana awal, kita akan dengan sengaja membawa ribuan kasus COVID ke WA (Australia Barat) dan pada saat ini bukan itu yang akan saya lakukan," tegas McGowan kepada wartawan setempat.

Lebih lanjut dijelaskan McGowan bahwa rencana pembukaan kembali awalnya didasarkan pada gelombang varian Delta, bukan varian Omicron.

Australia Barat yang berpenduduk 2,7 juta jiwa, telah menutup perbatasan domestiknya selama berbulan-bulan dan diuntungkan oleh isolasi alami dari kondisi geografisnya untuk menjaga kasus Corona tetap rendah.

Saat ini tercatat hanya ada 83 kasus aktif Corona di Australia Barat, yang terlalu drastis jika dibandingkan total 550.000 kasus aktif di seluruh wilayah Australia. Negara bagian ini juga baru mencatat sedikit kasus Omicron di wilayahnya.

Pembatalan pembukaan ini dinilai akan membuat marah Perdana Menteri (PM) Scott Morrison yang telah sejak lama mendorong semua negara bagian Australia untuk membuka perbatasan dan belajar hidup dengan Corona.

"Saya tahu bahwa banyak warga Australia Barat yang akan sangat kecewa pagi ini dan mereka akan bertanya: 'Jika tidak sekarang, kapan?'," cetus Menteri Keuangan Federal, Josh Frydenberg, kepada Sky News.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads