Amerika Serikat (AS) mengirimkan sedikitnya 3.000 tentara ke Eropa Timur untuk mendukung pasukan NATO di tengah ancaman invasi Rusia ke Ukraina. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengunjungi Ukraina dan berharap bisa menjadi mediator untuk meredakan ketegangan Rusia-Ukraina.
Pentagon menegaskan bahwa ribuan tentara AS tidak akan bertempur di Ukraina dan pengerahan itu tidak bersifat permanen. Disebutkan bahwa pengerahan tentara AS ini merespons kondisi terkini, yang merujuk pada pengerahan lebih dari 100.000 tentara Rusia beserta persenjataan berat ke perbatasan Ukraina.
Sementara Erdogan dalam kunjungannya ke Ukraina, disebut akan menyerukan pada kedua negara -- Ukraina dan Rusia -- untuk menahan diri. Ditambahkan juga bahwa Turki ingin tetap melanjutkan kerja sama dengan kedua negara yang dianggap 'sangat penting' itu.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (3/2/2022):
- AS Kerahkan 3.000 Tentara ke Eropa Timur untuk Tangkal Rusia
Amerika Serikat (AS) akan mengerahkan 3.000 tentara tambahan ke Eropa Timur, khususnya Polandia dan Rumania, di tengah kekhawatiran invasi Rusia ke Ukraina. Pengerahan ini bertujuan untuk mendukung pasukan NATO dalam melindungi kawasan Eropa dari potensi limpahan krisis Rusia-Ukraina.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (3/2/2022), Rusia telah menyangkal tuduhan berencana menginvasi Ukraina, namun telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentaranya ke dekat perbatasan Ukraina dan menyatakan pihaknya bisa mengambil langkah militer tak ditentukan jika tuntutannya tidak dipenuhi.
Salah satu tuntutan Rusia adalah agar NATO tidak menerima Ukraina sebagai anggota aliansi tersebut.
- Taliban Kini Larang Petempurnya Bawa Senjata ke Taman Hiburan
Taliban yang berkuasa di Afghanistan melarang para petempurnya untuk membawa senjata api saat mengunjungi taman hiburan setempat. Larangan ini dipandang sebagai salah satu upaya Taliban melunakkan citra mereka.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (3/2/2022), para petempur Taliban diketahui berbondong-bondong mendatangi taman hiburan di kota-kota Afghanistan, setelah kelompok mereka mengambil alih kekuasaan pada Agustus tahun lalu.
Kebanyakan petempur Taliban menghabiskan sebagian besar hidup mereka bertempur melawan pemerintahan Afghanistan sebelumnya yang didukung Amerika Serikat (AS).
Simak Video 'AS Kirim Ribuan Tentara untuk Tekan Ketegangan di Perbatasan Ukraina':
(nvc/nvc)