Pentagon mengklaim Operasi Khusus Amerika Serikat (AS) sukses menjalankan misi pemberantasan terorisme di wilayah Suriah bagian barat laut pada Kamis (3/2) dini hari. Namun laporan kelompok pemantau konflik Suriah menyebut sedikitnya 13 orang, yang sebagian besar warga sipil, tewas dalam operasi khusus AS itu.
Seperti dilansir AFP, Kamis (3/2/2022), Syrian Observatory for Human Rights yang memantau situasi konflik di Suriah dan mendasarkan datanya pada jaringan sumber di lapangan menyebut sedikitnya 13 orang tewas, termasuk tujuh warga sipil.
"Sedikitnya 13 orang tewas, di antara mereka terdapat empat anak-anak dan tiga wanita, dalam operasi itu," sebut Kepala Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdel Rahman, dalam pernyataannya.
Pentagon dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, menyebut misi pemberantasan terorisme di Suriah itu dilakukan di bawah kendali Komando Pusat AS, yang mengendalikan operasi dan aktivitas militer di kawasan Timur Tengah.
"Pasukan Operasi Khusus AS di bawah kendali Komando Pusat AS melakukan misi kontra-terorisme malam ini di Suriah bagian barat lau. Misi itu sukses," sebut juru bicara Pentagon, John Kirby, dalam pernyataannya.
Pentagon juga menyatakan tidak ada korban jiwa dari pihak AS dalam operasi itu. "Tidak ada korban jiwa dari pihak AS. Informasi lebih lanjut akan diberikan jika sudah tersedia," imbuh Kirby.
Pernyataan singkat Pentagon itu tidak menjelaskan lebih lanjut soal target operasi maupun soal jatuhnya korban sipil.
(nvc/idh)