Namun laporan warga kota Atmeh dan para pemberontak yang memerangi pasukan pemerintah Suriah menyebut beberapa warga sipil tewas dalam operasi militer yang berlangsung selama dua jam itu. Disebutkan juga oleh warga setempat bahwa operasi AS itu diyakini menargetkan terduga jihadis terkait Al-Qaeda.
Operasi khusus AS ini dilaporkan fokus pada kota Atmeh di Provinsi Idlib, yang menjadi wilayah besar terakhir yang dikuasai pemberontak yang bertempur melawan pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad. Warga kota Atmeh menuturkan bahwa operasi khusus AS itu terjadi pada tengah malam di area padat penduduk dekat perbatasan Turki, di mana puluhan ribu warga Suriah yang mengungsi tinggal di kamp-kamp darurat atau rumah penuh sesak.
Tidak ada laporan jihadis atau militan yang tewas, namun warga setempat menuturkan mereka mendengar suara tembakan keras selama operasi AS berlangsung, yang mengindikasikan adanya perlawanan dari pihak yang menjadi target operasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warga setempat, yang tidak disebut namanya, menyebut beberapa orang tewas dalam operasi AS itu. Satu warga lainnya menyebut petugas penyelamat mengevakuasi sedikitnya 12 mayat, termasuk anak-anak dan perempuan, dari reruntuhan gedung bertingkat yang ambruk dalam operasi itu.
Charles Lister, peneliti senior pada Middle East Institute yang berkantor di Washington, AS, menuturkan dirinya telah berbicara dengan sejumlah warga lokal Suriah yang menyebut operasi itu berlangsung lebih dari dua jam. Dia menyebut operasi khusus itu sebagai 'jenis yang terbesar dari operasi semacam ini' sejak penggerebekan yang menewaskan pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, di Suriah bagian barat daya tahun 2019 lalu.
(nvc/idh)