Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan berhasil mencegat dan menghancurkan tiga drone yang menembus wilayah udaranya. Insiden ini terjadi setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan mengirimkan kapal perang dan jet tempur untuk membantu UEA menghadapi ancaman pemberontak Houthi di Yaman.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Kamis (3/2/2022), Kementerian Pertahanan UEA mengumumkan 'pencegatan dan penghancuran' tiga drone 'musuh' pada Rabu (2/2) pagi waktu setempat. Ketiga drone itu ditembak jatuh di atas area yang tidak berpenduduk.
Belum ada kelompok maupun pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tiga drone itu. Namun disebutkan bahwa serangan itu mirip dengan serangan drone dan rudal yang dilancarkan Houthi ke wilayah UEA beberapa waktu terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini juga menjadi serangan keempat yang menargetkan UEA dalam tiga pekan terakhir. Salah satu serangan pada Senin (31/1) lalu yang klaim oleh Houthi dan terjadi saat Presiden Israel, Isaac Herzog, datang berkunjung, berhasil digagalkan.
Kementerian Pertahanan UEA menegaskan via Twitter bahwa pihaknya 'siap untuk menghadapi ancaman apapun dan mengambil semua langka yang diperlukan untuk melindungi negara dan wilayahnya'.
Serangan terhadap UEA yang merupakan pusat komersial dan pariwisata di kawasan Timur Tengah ini, merupakan eskalasi dari konflik Yaman, di mana Houthi berkali-kali melancarkan serangan rudal dan drone ke wilayah Arab Saudi.
Koalisi militer pimpinan Saudi melakukan intervensi terhadap konflik Yaman untuk memerangi Houthi pada Maret 2015, dengan tujuan membantu pemerintah Yaman yang digulingkan dari ibu kota Sanaa.