Hujan deras berkelanjutan mengguyur wilayah Sao Paulo, Brasil, pada akhir pekan. Sedikitnya 18 orang, termasuk tujuh anak-anak, tewas dalam berbagai insiden yang dipicu cuaca buruk.
Seperti dilansir AFP, Senin (31/1/2022), hujan deras mengguyur Sao Paulo sejak Jumat (28/1) waktu setempat hingga Minggu (30/1) waktu setempat.
"Sejak Jumat (28/1) waktu setempat, gejolak akibat cuaca buruk menyebabkan 18 kematian, termasuk tujuh anak-anak dan membuat sekitar 500 orang kehilangan rumah atau mengungsi," demikian pernyataan pemerintah Sao Paulo, yang mengutip Departemen Pertahanan Sipil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mengudara di atas area-area terdampak, Gubernur Sao Paulo, Joao Doria, mengumumkan pencairan dana sebesar 15 juta Real (Rp 40 miliar) untuk membantu 10 kota yang terdampak dan 645 wilayah di negara bagian terdapat di Brasil tersebut -- ditinggali total 46 juta orang.
Doria menyampaikan 'solidaritas' untuk keluarga 18 korban tewas.
Dari belasan korban tewas, sekitar 11 orang di antaranya tewas setelah tanah longsor menimbun sejumlah rumah warga. Departemen Pertahanan Sipil menambahkan bahwa 'sembilan orang luka-luka dan lima orang hilang'.
Sebuah kantor polisi, sebuah jembatan dan beberapa rumah warga di area Franco da Rocha dilaporkan terendam banjir yang dipicu hujan deras.
Di wilayah Embu das Artes, tanah longsor menewaskan seorang wanita dan dua anaknya yang berusia 4 tahun dan 21 tahun.
Hujan deras juga dilaporkan mengguyur kota Sao Paulo -- yang dihuni 12 juta orang -- namun tidak ada insiden besar. Departemen Pertahanan sipil menyebut 'terjadi banjir, pohon tumbang, tembok roboh, tanah longsor di berbagai wilayah negara bagian itu akibat hujan'.
Brasil dilanda sejumlah bencana terkait cuaca sejak musim penghujan dimulai pada Oktober tahun lalu. Di wilayah Bahia, sedikitnya 24 orang tewas dan di wilayah Minas Gerais, sedikitnya 19 orang tewas akibat berbagi insiden cuaca buruk.