.webp)
Rusia melaporkan lebih dari 121.000 kasus virus Corona (COVID-19) dalam sehari di wilayahnya. Angka ini meningkat delapan kali lipat dibandingkan awal bulan saat varian Omicron yang sangat menular mulai menyebar di Rusia.
Seperti dilansir Associated Press, Senin (31/1/2022), gugus tugas virus Corona pada pemerintah Rusia melaporkan 121.288 kasus Corona dalam 24 jam terakhir, atau pada Minggu (30/1) waktu setempat.
Angka tersebut mencetak rekor tertinggi untuk tambahan kasus harian Corona di Rusia dan lebih banyak 8.000 kasus dibandingkan sehari sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah kasus Corona di negara ini terus meningkat sejak awal Januari, ketika dalam sehari hanya sekitar 15.000 kasus baru yang terdeteksi.
Laporan terbaru gugus tugas virus Corona juga menyebut sedikitnya 668 orang meninggal dunia dalam sehari. Dengan tambahan itu, maka total 330.728 orang terkonfirmasi meninggal akibat Corona di Rusia -- sejauh ini angka tertinggi di Eropa.
Meskipun terjadi lonjakan, otoritas Rusia menghindari untuk menerapkan pembatasan demi membatasi jumlah kasus, dengan menyebut sistem kesehatan mampu mengatasi gelombang pasien yang dirawat di rumah sakit.
Awal bulan ini, parlemen Rusia menunda tanpa batas waktu pemberlakuan pembatasan untuk orang-orang yang tidak divaksinasi. Pekan ini, para pejabat kesehatan Rusia memangkas periode isolasi mandiri bagi orang-orang yang menjadi kontak pasien Corona, dari 14 hari menjadi 7 hari.
Rusia sejauh ini hanya memberlakukan satu lockdown nasional, tahun 2020 lalu, meskipun banyak warga Rusia masih diperintahkan untuk tidak bekerja selama seminggu pada akhir Oktober lalu saat terjadi lonjakan kasus dan kematian akibat Corona.
Badan statistik nasional Rusia, yang menggunakan kriteria penghitungan lebih luas daripada gugus tugas virus Corona, menyebut total kematian akibat Corona jauh lebih tinggi. Disebutkan bahwa jumlah kematian antara April 2020 hingga Oktober 2021 mencapai lebih dari 625.000 orang.
Sejauh ini baru separuh dari total 146 juta jiwa populasi Rusia telah divaksinasi sepenuhnya, meskipun negara ini membanggakan sebagai negara pertama di dunia yang menyetujui dan meluncurkan vaksinasi domestik.
