Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa pihaknya telah memulangkan 40 orang ke Kuba setelah mencegat 2 kapal di dekat Florida. Sementara itu, 2 orang diperiksa akibat insiden ini atas dugaan penyelundupan manusia.
Dilansir Reuters, Sabtu (29/1/2022), Pernyataan Penjaga Pantai mengatakan 2 kapal itu terlihat di dekat Florida Keys pada hari Minggu dan Selasa lalu. Penjaga Pantai menambahkan bahwa 2 tersangka penyelundup dipindahkan ke Investigasi Keamanan Dalam Negeri.
"Orang-orang yang secara ilegal memasuki AS menggunakan penyelundup menyerahkan nyawa mereka di tangan penjahat," kata Komandan Penjaga Pantai Mark Cobb.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyelundup migran adalah penjahat kejam yang hanya peduli pada keuntungan," tambahnya.
Sanksi AS dan pandemi COVID-19, yang telah mengurangi pariwisata internasional, telah merugikan ekonomi Kuba. Penjaga Pantai mengatakan bahwa krunya telah melarang 690 warga Kuba sejak 1 Oktober, dibandingkan dengan 838 dalam 12 bulan yang berakhir pada 30 September.
Migrasi perahu Haiti sedang meningkat karena kemerosotan ekonomi dan lonjakan penculikan terkait geng yang telah memburuk sejak pembunuhan terhadap Presiden Jovenel Moise pada Juli lalu.
Sementara itu, Penjaga Pantai pada hari Kamis mengatakan telah mencegat sebuah kapal layar yang membawa 191 orang Haiti.
Mereka juga membatalkan pencarian 34 orang yang hilang setelah sebuah kapal yang membawa 40 orang terbalik di lepas pantai Florida. Pihak berwenang AS belum merilis kewarganegaraan mereka yang berada di kapal itu.
Lima jenazah ditemukan, dan satu orang selamat. Kementerian luar negeri Kolombia pada hari Jumat mengatakan akan membantu korban yang selamat.
Seorang warga negara yang diidentifikasi sebagai Juan Montoya, yang dipindahkan ke rumah sakit Miami berada dalam tahanan otoritas imigrasi. Adiknya, Maria Montoya, meninggal dalam kecelakaan itu.
Departemen Keamanan Dalam Negeri tidak segera menanggapi permintaan saat dimintai konfirmasi.