Lebih lanjut, tim peneliti Jepang juga menemukan bahwa varian Omicron bisa bertahan selama 193,5 jam atau sekitar delapan hari pada permukaan plastik (polystyrene), yang berarti lebih lama tiga kali lipat dibandingkan strain asli (56 jam) dan varian Gamma (59,3 jam).
Daya tahan itu secara signifikan jauh lebih lama dari varian Delta (114 jam) dan varian Beta (156,6 jam). Hanya varian Alfa (191.3 jam) yang menunjukkan daya tahan yang sama dengan varian Omicron.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peneliti menyebut bahwa stabilitas lingkungan tinggi dari varian-varian yang menjadi perhatian ini bisa meningkatkan risiko penularan kontak dan berkontribusi pada penyebaran virus.
Studi Jepang itu juga menunjukkan bahwa meskipun varian Alfa, Beta, Delta dan Omicron menunjukkan sedikit peningkatan resistensi ethanol, semua varian yang menjadi perhatian (variant of concern) sepenuhnya tidak aktif dalam waktu 15 detik setelah terpapar hand sanitizer berbasis alkohol.
Oleh karena itu, para peneliti sangat merekomendasikan praktik kebersihan tangan dan penggunaan disinfektan dengan konsentrasi alkohol yang sesuai, seperti direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Studi ini juga mengakui keterbatasan, seperti keterkaitan antara jumlah virus pada permukaan dan risiko penularan, yang masih belum jelas pada tahap ini. Oleh karena itu, para peneliti menyebut masuk akal untuk menginterpretasikan nilai waktu bertahan hidup dalam studi ini sebagai nilai referensi.
(nvc/ita)