Sebuah studi terbaru menyebut virus Corona (COVID-19) varian Omicron yang sangat menular bisa bertahan hingga 21 jam di kulit manusia dan hingga delapan hari di permukaan plastik. Itu berarti daya tahan varian Omicron jauh lebih lama dibandingkan varian-varian Corona lainnya.
Seperti dilansir The Statesman dan The Star, Rabu (26/1/2022), studi Jepang yang menyajikan informasi itu masih berupa pre-print dan belum ditinjau sesama peneliti. Studi tersebut menganalisis perbedaan stabilitas lingkungan virus antara Sars-CoV-2 yang pertama terdeteksi di Wuhan dan varian-varian lainnya yang menjadi perhatian (variant of concern/VOC).
Temuan studi Jepang itu menunjukkan bahwa pada permukaan plastik dan kulit manusia, varian Alfa, Beta, Delta dan Omicron menunjukkan waktu bertahan hidup lebih lama dua kali lipat dibandingkan strain asli di Wuhan, dan mempertahankan infektivitas selama lebih dari 16 jam pada permukaan kulit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut studi tersebut, varian Omicron bisa bertahan selama 21,1 jam pada model kulit dari mayat, diikuti oleh strain asli di Wuhan selama 8,6 jam, kemudian varian Gamma selama 11 jam dan varian Delta selama 16,8 jam. Sementara daya tahan varian Alfa mencapai 19,6 jam dan varian Beta mencapai 19,1 jam.
"Varian Omicron memiliki stabilitas lingkungan tertinggi di antara VOC," sebut para peneliti dari Universitas Kedokteran Prefektur Kyoto di Jepang.
"Stabilitas tinggi ini mungkin juga menjadi salah satu faktor yang memungkinkan varian Omicron untuk menggantikan varian Delta dan menyebar dengan cepat," imbuhnya.