Seorang wartawati tewas dibunuh di Tijuana, Meksiko. Dia merupakan jurnalis kedua yang tewas dibunuh dalam waktu kurang dari seminggu di kota perbatasan Meksiko utara tersebut.
Dilansir dari kantor berita AFP, Senin (24/1/2022), kantor kejaksaan negara bagian Baja California mengatakan, Lourdes Maldonado Lopez "diserang dengan senjata api saat dia berada di dalam kendaraan."
Meksiko adalah salah satu negara paling mematikan di dunia bagi wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengawas hak-hak media, Reporters Without Borders secara teratur menempatkan Meksiko, selain Afghanistan dan Yaman, di antara tempat paling berbahaya di dunia untuk media berita.
Maldonado telah bekerja untuk beberapa media, termasuk Primer Sistema de Noticias (PSN), yang dimiliki oleh Jaime Bonilla, yang menjadi gubernur Baja California dari 2019 hingga akhir 2021.
Media lokal Meksiko melaporkan, perempuan itu memenangkan gugatan beberapa hari yang lalu terhadap PSN, yang telah dia tuntut selama sembilan tahun karena pemecatan yang tidak adil.
Dua tahun lalu, Maldonado telah meminta Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador untuk "dukungan, bantuan dan keadilan" karena dia takut akan keselamatan jiwanya, menurut sebuah video yang diterbitkan ulang di media sosial setelah berita pembunuhannya tersiar.
"Saya telah diadili selama enam tahun dengan dia," katanya tentang gubernur tersebut, dalam salah satu konferensi pers Obrador.
LSM Komite Perlindungan Jurnalis mengatakan di Twitter bahwa mereka "terkejut dengan pembunuhan Lourdes Maldonado, reporter kedua yang dibunuh di kota Tijuana dalam waktu kurang dari seminggu."
Kelompok itu meminta pihak berwenang setempat untuk "menyelidiki serangan itu secara menyeluruh dan transparan."
Sebelumnya, jurnalis foto Margarito Martinez ditemukan tewas di dekat rumahnya di kota Tijuana. Menurut jaksa, pria berusia 49 tahun, yang mengkhususkan diri dalam berita yang berkaitan dengan polisi, mengalami luka tembak di kepala.
Pihak berwenang juga didesak untuk menyelidiki serangan awal bulan ini yang menyebabkan kematian jurnalis dan aktivis media sosial Jose Luis Gamboa di negara bagian Veracruz, Meksiko timur.
Gamboa dibawa ke rumah sakit pada 10 Januari lalu setelah dia ditikam dan dibiarkan tergeletak di jalan, tetapi jasadnya tidak diidentifikasi sampai beberapa hari lalu.
Tidak jelas apakah pembunuhan itu terkait dengan pekerjaannya.
Menurut penghitungan AFP, setidaknya tujuh wartawan dibunuh di Meksiko pada tahun 2021, meskipun belum ditentukan apakah semua pembunuhan itu terkait dengan pekerjaan mereka.
Lebih dari 100 wartawan telah dibunuh sejak tahun 2000 di Meksiko, dan hanya sebagian kecil dari kejahatan tersebut yang berujung pada hukuman.