Koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi membantah laporan bahwa mereka membombardir sebuah penjara di kota Saada, Yaman utara, yang menewaskan 70 orang.
Sebelumnya, seorang pejabat dari kelompok pemberontak Houthi di Yaman dan badan amal medis, Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF) mengatakan pada hari Jumat (21/1) bahwa puluhan orang tewas dalam serangan udara dini hari di sebuah pusat penahanan sementara di kota Saada.
Houthi merilis rekaman video yang menunjukkan petugas penyelamat mengeluarkan mayat-mayat dari antara puing-puing bangunan. Taha al-Motawakel, menteri kesehatan di pemerintahan Houthi yang menguasai wilayah utara negara itu, mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa 70 tahanan telah tewas dalam serangan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Al-Motawakel menuduh koalisi pimpinan Saudi sengaja menargetkan warga sipil.
"Kami menganggap ini sebagai kejahatan perang terhadap kemanusiaan. Dunia harus bertanggung jawab pada saat kritis dalam sejarah manusia ini," katanya.
Seorang juru bicara MSF mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa jumlah korban tewas sedikitnya 70 orang dan 138 lainnya terluka.
Koalisi yang dipimpin Saudi membantah melakukan serangan itu.
"Koalisi akan memberi tahu Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Yaman dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) tentang fakta dan detailnya," demikian dilaporkan kantor berita resmi Arab Saudi, SPA yang mengutip Maliki.
Selama seminggu terakhir, koalisi militer Saudi telah menggencarkan serangan udara pada apa yang dikatakannya sebagai target militer yang terkait dengan Houthi. Serangan digencarkan setelah Houthi melakukan serangan pesawat tak berawak (drone) yang belum pernah terjadi sebelumnya di Uni Emirat Arab (UEA), yang merupakan bagian dari koalisi militer pimpinan Saudi.