Korban tewas akibat serangan udara koalisi militer pimpinan Arab Saudi terhadap posisi pemberontak Houthi di Yaman bertambah menjadi 20 orang. Salah satu yang tewas dilaporkan merupakan seorang pejabat tinggi Houthi yang dijuluki 'pemimpin teror'.
Seperti dilansir Arab News, Rabu (19/1/2022), Abdullah Qassim Al-Junaid yang merupakan mantan kepala akademi penerbangan Houthi, disebut sebagai salah satu yang tewas dalam gempuran udara pada Selasa (18/1) waktu setempat.
Al-Junaid diketahui telah dihukum mati secara in-absentia oleh sebuah pengadilan di Marib, tahun lalu, atas dakwaan melancarkan kudeta militer dan melakukan kejahatan perang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempuran koalisi Saudi pada Selasa (18/1) waktu setempat, secara khusus menargetkan kamp dan markas kuat Houthi di Sanaa. Gempuran itu disebut sebagai gempuran paling mematikan selama tiga tahun terakhir selama koalisi Saudi terlibat dalam konflik Yaman.
Secara terpisah, seperti dilansir Reuters, Wakil Menteri Luar Negeri untuk pemerintahan Houthi di Yaman, yang menguasai sebagian besar wilayah utara negara tersebut, juga menyatakan via Twitter bahwa gempuran koalisi Saudi menewaskan total 20 orang.
Sementara media yang dikelola Houthi menyebut gempuran koalisi Saudi itu mengenai rumah Al-Junaid di Sanaa. Sumber medis dan warga setempat menuturkan kepada Reuters bahwa Al-Junaid bersama istri, anaknya yang berusia 25 tahun dan beberapa anggota keluarganya tewas akibat gempuran koalisi Saudi.
Disebutkan juga ada sejumlah orang lainnya yang tidak teridentifikasi, tewas dalam gempuran itu.
Gempuran udara koalisi Saudi itu dilakukan setelah Houthi melancarkan serangan drone ke wilayah Uni Emirat Arab (UEA) yang menewaskan tiga orang pada Senin (17/1) waktu setempat. Dalam tanggapannya, UEA menegaskan pihaknya berhak merespons 'serangan teroris dan eskalasi kriminal' di wilayahnya itu.
Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, berbicara via telepon usai serangan drone itu dan menyepakati untuk 'bersama-sama melawan aksi agresi tersebut'.
Koalisi pimpinan Saudi menambahkan bahwa sebelum melancarkan serangan terhadap posisi Houthi, pihaknya mencegat dan menghancurkan sedikitnya delapan drone bersenjata yang diluncurkan ke wilayahnya dari Yaman.