Israel mengumumkan kesepakatan untuk mengembangkan dan membeli tiga unit kapal selam buatan raksasa industri Jerman, Thyssenkrupp. Kesepakatan pembelian tiga kapal selam itu dilaporkan mencapai nilai 3 miliar Euro (Rp 48,7 triliun).
Seperti dilansir AFP, Jumat (21/1/2022), kesepakatan pembelian kapal selam Jerman itu diumumkan Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, pada Kamis (20/1) waktu setempat.
"Kapal selam baru akan meningkatkan kemampuan Angkatan Laut Israel, dan akan berkontribusi pada keunggulan keamanan Israel di kawasan," sebut Gantz dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut para analis, negosiasi antara Israel dan Jerman soal kesepakatan itu sempat tertunda dan diperumit oleh dugaan korupsi melibatkan pembelian terakhir kapal selam Jerman oleh Israel.
Kesepakatan baru ini mencakup pembelian tiga kapal selam jenis 'Dakar', dengan yang pertama akan dikirimkan kepada Angkatan Laut Israel dalam waktu sembilan tahun ke depan. Ini juga termasuk pembuatan simulator pelatihan di Israel, dan pasokan suku cadang.
Kementerian Pertahanan Israel menyatakan bahwa pemerintah Jerman akan mendanai separuh dari kesepakatan itu melalui hibah khusus, yang sejalan dengan kesepakatan yang ditandatangani kedua negara tahun 2017 lalu.
Selain kesepakatan itu, sebuah perjanjian senilai 850 juta Euro juga ditandatangani dengan Kementerian Perekonomian dan Teknologi Jerman untuk berinvestasi di industri Israel, termasuk perusahaan-perusahaan pertahanan.
Perjanjian itu ditandatangani pada Kamis (20/1) waktu setempat pada 'akhir proses perencanaan dan negosiasi yang berlangsung beberapa tahun'.
Diketahui bahwa dugaan skema penyuapan terkait kesepakatan pembelian kapal selam Thyssenkrupp tahun 2012 menyeret sejumlah pejabat tinggi militer Israel dan orang dekat mantan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.
Tahun lalu, mantan kepala staf era pemerintahan Netanyahu dan beberapa pejabat senior lainnya didakwa dalam kasus tersebut.