Insiden desak-desakan dalam sebuah acara keagamaan di Liberia, Afrika Barat, memakan korban jiwa. Sedikitnya 29 orang dilaporkan tewas dalam insiden yang terjadi dini hari.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (20/1/2022), kepolisian setempat melaporkan bahwa insiden mematikan ini terjadi dalam sebuah acara keagamaan yang digelar sebuah gereja di pinggiran ibu kota Monrovia pada Rabu (19/1) malam atau pada Kamis (20/1) dini hari waktu setempat.
Juru bicara kepolisian setempat, Moses Carter, menuturkan bahwa jumlah korban tewas masih 'mungkin bertambah'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi detail soal acara keagamaan itu tidak terlalu jelas.
Namun laporan media-media lokal menyebut insiden terjadi dalam sebuah acara perkumpulan doa warga Kristen yang digelar di sebuah lapangan sepakbola.
Salah satu saksi bernama Emmanuel Gray (26) menuturkan kepada AFP bahwa dirinya mendengar 'suara-suara keras' menjelang akhir acara dan kemudian melihat beberapa mayat bergelimpangan.
Tidak diketahui secara jelas total ada berapa orang yang menghadiri acara ini dan apa penyebab insiden desak-desakan terjadi.
Liberia, republik tertua di benua Afrika, merupakan sebuah negara miskin yang masih dalam pemulihan setelah perang sipil yang pecah antara tahun 1989 hingga tahun 2003, juga merebaknya wabah Ebola di Afrika Barat tahun 2014-2016 lalu.