Seperti dilansir Reuters, Selasa (18/1/2022), serangan udara itu dilancarkan setelah pada Senin (17/1) waktu setempat, pemberontak Houthi melancarkan serangan drone ke wilayah Uni Emirat Arab (UEA) yang merupakan mitra koalisi Saudi. Sedikitnya tiga orang tewas akibat serangan drone Houthi di UEA itu.
Koalisi pimpinan Saudi menyatakan pihaknya mencegat sedikitnya delapan drone yang diluncurkan ke wilayah Saudi sepanjang Senin (17/1).
Pada Selasa (18/1) waktu setempat, koalisi pimpinan Saudi melancarkan serangan udara terhadap markas kuat dan kamp-kamp di Sanaa yang diyakini milik pemberontak Houthi yang didukung Iran.
Menurut laporan awal, serangan udara itu mengenai rumah seorang mantan pejabat militer dan menewaskan 14 orang.
Seorang sumber medis dan warga setempat menuturkan kepada Reuters bahwa serangan udara itu menewaskan sang mantan pejabat militer -- yang tidak disebut identitasnya, kemudian istrinya, anak laki-lakinya yang berusia 25 tahun dan beberapa anggota keluarganya, serta sejumlah orang lainnya.
Dalam pernyataan terpisah via Twitter, Wakil Menteri Luar Negeri Houthi menyebut serangan koalisi pimpinan Saudi di kota Sanaa menewaskan total 20 orang.
Sementara laporan Al Masirah TV yang dikelola Houthi menyebut serangan itu merusak sejumlah rumah, menewaskan sedikitnya satu lusin orang dan melukai satu lusin orang lainnya.
Otoritas UEA dalam tanggapannya atas serangan di wilayahnya yang diklaim Houthi, menegaskan pihaknya memiliki hak untuk merespons 'serangan teroris dan eskalasi kriminal'.
Simak video 'Kelompok Houthi Dipukul Mundur Pasukan Koalisi Saudi':
(nvc/ita)