Maskapai AS Ingatkan Soal 'Malapetaka' 5G di Dekat Bandara

Maskapai AS Ingatkan Soal 'Malapetaka' 5G di Dekat Bandara

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 18 Jan 2022 18:14 WIB
Terminal Baru Bandara LaGuardia
Ilustrasi -- Bandara di AS (dok. CNN)
Washington DC -

Para bos eksekutif maskapai-maskapai besar di Amerika Serikat (AS) mengingatkan 'gangguan bencana' terhadap perjalanan dan operasional pengiriman jika perusahaan telekomunikasi menggunakan teknologi 5G tanpa batasan di dekat bandara-bandara AS.

Seperti dilansir AFP, Selasa (18/1/2022), perusahaan telekomunikasi Verizon dan AT&T sudah dua kali menunda peluncuran layanan C-Band 5G karena adanya peringatan dari maskapai dan produsen pesawat yang mengkhawatirkan sistem baru itu mengganggu perangkat yang digunakan mengukur ketinggian pesawat. Dijadwalkan, teknologi 5G akan diluncurkan pada Rabu (19/1) waktu AS.

"Kami menulis dengan urgensi untuk meminta agar 5G diterapkan di mana saja di negara ini kecuali di area berjarak sekitar dua mil (3,2 kilometer) dari landasan bandara seperti ditentukan oleh FAA (Otoritas Penerbangan Federal) pada 19 Januari 2022," tulis para CEO maskapai AS dalam suratnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surat tersebut ditujukan untuk Menteri Transportasi AS, Pete Buttigieg, dan para pejabat pemerintah AS lainnya.

Dalam surat tersebut, para bos eksekutif menyoroti risiko 'malapetaka ekonomi' jika Verizon dan AT&T melanjutkan pengerahan teknologi baru sebelum upgrade dan perubahan yang diperlukan dilakukan terhadap perangkat penerbangan.

ADVERTISEMENT

"Terus terang, perdagangan negara akan terhenti," sebut surat tersebut.

Pada Minggu (16/1) waktu setempat, FAA menyetujui beberapa transponder untuk dioperasikan secara aman dalam area di mana 5G dikerahkan. Ketentuan ini berlaku di 'sebanyak 48 dari 88 bandara yang paling terkena dampak langsung oleh gangguan 5G C-Band'.

Namun pihak maskapai mengkhawatirkan bahwa pembatasan di bandara-bandara tersebut, juga belum disertifikasinya sejumlah besar perangkat, bisa memicu krisis termasuk di-grounded-nya ribuan penerbangan.

Maskapai-maskapai AS juga memprotes potensi biaya yang akan dikeluarkan.

Para CEO maskapai menyerukan kepada otoritas AS untuk 'mengambil langkah apapun yang diperlukan demi memastikan 5G dikerahkan, kecuali saat menara terlalu dekat dengan landasan bandara hingga FAA bisa menetapkan bagaimana itu dapat dilakukan secara aman tanpa gangguan bencana'.

"Intervensi segera diperlukan untuk menghindari gangguan operasional signifikan kepada penumpang udara, pengirim ekspedisi, jaringan pasokan dan pengantaran pasokan medis yang dibutuhkan," demikian penggalan isi surat tersebut.

Disebutkan juga dalam surat itu bahwa 'selain kekacauan yang dipicunya di dalam negeri', kurangnya pesawat yang disertifikasi 'berpotensi membuat puluhan ribu warga Amerika terdampar di luar negeri'.

Selain kepada Menteri Transportasi AS, surat itu juga ditujukan kepada Kepala FAA, Kepala Komisi Komunikasi Federal dan Dewan Ekonomi Nasional pada Gedung Putih. Surat itu ditandatangani oleh para CEO maskapai besar AS termasuk American Airlines, United Airlines, Delta Air Lines dan Southwest Airlines, juga oleh pemimpin perusahaan ekspedisi besar seperti FedEx dan UPS.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads