Menurut laporan medis dari luka-luka sang polisi, silet yang dihunjamkan Hui meleset 1 sentimeter dari arteri utama, yang jika tersayat bisa berakibat fatal. Polisi tersebut menjalani perawatan medis selama sepekan dan menghabiskan tujuh bulan untuk pemulihan. Dia kembali bertugas pada Juni 2020.
Pekan lalu, pengacara Hui menuturkan dalam persidangan bahwa kliennya menderita autisme spectrum disorder, yang membuatnya gampang lepas kendali.
Dalam surat permintaan maaf yang dibacakan di pengadilan, Hui menyatakan dirinya terpengaruh oleh 'kebodohan dan kebencian' dan sekarang dia menyesalinya. "Saya harap tidak ada lagi kebencian yang muncul dan masyarakat tidak akan terpecah," ucap Hui dalam persidangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui bahwa lebih dari 10.000 orang, sebagian besar siswa, ditangkap dalam rentetan unjuk rasa pro-demokrasi tahun 2019 lalu. Hingga Juli 2021, lebih dari 1.100 siswa yang ditangkap telah menjalani persidangan di pengadilan Hong Kong.
(nvc/ita)