Otoritas Israel memprediksi nyaris 40 persen populasinya akan terinfeksi virus Corona (COVID-19) selama gelombang terbaru varian Omicron melanda. Angka itu berarti Israel memperkirakan total kasus Corona di wilayahnya akan meningkat menjadi dua hingga empat juta kasus.
Seperti dilansir AFP, Senin (10/1/2022), hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Israel, Naftali Bennett, dalam pernyataan terbaru via Twitter pada Minggu (9/1) waktu setempat.
"Data yang disampaikan dalam rapat kabinet mengindikasikan bahwa di sini, di Israel, antara dua hingga empat juta warga secara total akan terinfeksi selama gelombang saat ini," ujar Bennett.
Israel yang berpenduduk 9,4 juta jiwa ini, mencatat kenaikan kasus Corona hingga nyaris empat kali lipat sepanjang pekan lalu, jika dibandingkan sepekan sebelumnya. Pada Sabtu (8/1) waktu setempat, Kementerian Kesehatan Israel melaporkan 17.518 kasus Corona dalam sehari.
Kurangnya lokasi tes Corona memberikan tekanan besar terhadap tempat-tempat tes yang sudah ada, yang mendorong pemerintah Israel merevisi kebijakan tes Corona.
Pada Jumat (7/1) lalu, pemerintah menetapkan tes PCR, yang paling akurat, hanya untuk warga yang berisiko dan mereka yang berusia 60 tahun ke atas.
Kelompok warga lainnya hanya bisa menjalani tes antigen, baik dilakukan di rumah atau oleh petugas medis.
(nvc/ita)