India melaporkan 141.986 kasus baru COVID-19 pada Sabtu (8/1) ini, terbesar sejak akhir Mei, seiring varian baru virus Corona, Omicron menyebar cepat di kota-kota menyusul varian Delta sebelumnya.
Seperti diberitakan kantor berita Reuters, Sabtu (8/1/2022), Kementerian Kesehatan India juga melaporkan 285 kematian terkait COVID-19 dalam waktu 24 jam terakhir, sehingga total kematian kini menjadi 483.463. Adapun jumlah total infeksi COVID-19 kini mencapai 35,37 juta.
Di India, peningkatan jumlah kasus yang dipimpin varian Omicron telah membawa ketakutan akan kembalinya hari-hari pandemi tergelap di negara itu tahun lalu, ketika ribuan orang meninggal karena COVID-19 setiap hari.
Gautam Menon, seorang profesor di Universitas Ashoka India yang telah mengerjakan pemodelan infeksi COVID-19, mengatakan kepada AFP, bahwa "ini kemungkinan bisa menyebabkan sistem perawatan kesehatan tertekan ke tingkat yang sebanding atau lebih buruk daripada gelombang kedua".
Namun, di tengah penyebaran cepat varian Omicron, Pengadilan Tinggi Calcutta menolak upaya untuk membatalkan festival besar Hindu, meskipun ada kekhawatiran bahwa virus tersebut dapat menyebar dengan cepat antara 500.000 peserta yang diharapkan.
"Orang-orang dari semua negara bagian di negara ini akan menghadiri festival keagamaan dan berenang," kata pemerhati lingkungan Subhash Dutta kepada AFP.
"Mereka mungkin membawa varian-varian virus dan festival keagamaan ini mungkin akan menjadi penyebar super (superspreader) terbesar dalam beberapa hari mendatang," imbuhnya.
(ita/ita)