Catat 218.000 Kasus Sehari Gegara Omicron, PM Inggris Enggan Lockdown

Catat 218.000 Kasus Sehari Gegara Omicron, PM Inggris Enggan Lockdown

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 05 Jan 2022 11:59 WIB
Britains Prime Minister Boris Johnson arrives at BBC Broadcasting House to appear on the Andrew Marr show, in London, Sunday, Oct. 4, 2020. Johnson has defended his handling of the coronavirus pandemic, but warned that the country faces a β€œbumpy” winter ahead. Britain has Europe’s highest coronavirus death toll, at more than 42,000, and Johnson’s Conservative government is facing criticism from all sides. Opponents say tougher social restrictions are needed to suppress a second pandemic wave. (Victoria Jones/PA via AP)
PM Inggris, Boris Johnson (dok. Victoria Jones/PA via AP)
London -

Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, menyatakan negaranya akan mampu menghadapi lonjakan kasus virus Corona (COVID-19) tanpa menutup aktivitas perekonomian. Penegasan ini disampaikan setelah Inggris mencetak rekor tertinggi dengan lebih dari 218.000 kasus Corona dalam sehari gegara varian Omicron.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (5/1/2022), PM Johnson menolak untuk memberlakukan lockdown ketat di Inggris, dengan menyatakan bahwa efek suntikan booster vaksin Corona dan kehati-hatian para warganya akan cukup untuk menahan gelombang terbaru.

Pada Selasa (4/1) waktu setempat, Inggris melaporkan 218.724 kasus Corona dalam sehari. Angka ini mencetak rekor terbaru untuk tambahan kasus tertinggi dalam sehari -- meskipun angka itu juga dipengaruhi kelambatan pelaporan selama masa liburan akhir tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Johnson menyatakan dirinya berpegang pada langkah 'Rencana B' yang diberlakukan di Inggris sejak bulan lalu. Langkah itu mencakup aturan pemakaian masker dalam transportasi umum dan pertokoan, tanpa membatasi acara sosial dan menutup pusat-pusat bisnis.

"Bersama dengan langkah Rencana B yang kita berlakukan sebelum Natal, kita memiliki peluang untuk mengatasi gelombang Omicron ini tanpa menutup negara kita sekali lagi. Kita bisa membiarkan sekolah dan bisnis-bisnis kita tetap buka, dan kita bisa mencari cara untuk hidup dengan virus ini," cetus PM Johnson.

ADVERTISEMENT

"Tapi beberapa pekan ke depan akan menantang, baik di sini di Inggris dan seluruh dunia. Tidak dapat dipungkiri bahwa sejumlah layanan akan terganggu oleh ketidakhadiran para staf," imbuhnya.

Sebelumnya, PM Johnson memperingatkan bahwa rumah-rumah sakit akan menghadapi tekanan besar dalam beberapa pekan ke depan, dan mengumumkan tes Corona harian untuk 100.000 pekerja sektor kritis.

Simak Video: Inggris Dihantam Omicron, Rumah Sakit Terancam Krisis

[Gambas:Video 20detik]



Sementara penerimaan pasien di rumah sakit meningkat sejak pertengahan Desember, angka itu belum mempengaruhi tren kasus harian, yang diduga sebagai dampak vaksin dan suntikan booster, juga lebih rendahnya level keparahan varian Omicron dan jeda waktu orang-orang yang pergi ke rumah sakit.

Chief Medical Officer Inggris, Chris Whitty, secara terpisah menyatakan angka kematian tidak ikut meningkat saat terjadinya lonjakan kasus. Sedangkan PM Johnson menyebut bahwa lebih dari 60 persen pasien Corona yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) belum divaksinasi.

Pakar epidemiologi pada Imperial College London, Neil Ferguson, menyebut bahwa pola rawat inap mungkin berubah ketika gelombang Omicron mulai menyebar ke kelompok usia lebih tua.

"Rawat inap umumnya masih meningkat di seluruh wilayah, dan kita mungkin melihat level yang tinggi selama beberapa pekan. Vaksinasi menahan dalam hal perlindungan terhadap penyakit parah, dibantu fakta bahwa Omicron hampir pasti secara substansial tidak terlalu parah, tapi tetap saja memberikan tekanan pada sistem kesehatan," sebutnya kepada Radio BBC.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads