Koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) melawan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Irak menembak jatuh dua drone bersenjata yang menargetkan bandara Baghdad yang menjadi pangkalan tentara AS.
Serangan drone itu bertepatan dengan peringatan dua tahun kematian jenderal top Iran, Qassem Soleimani, yang tewas akibat serangan drone AS di dekat bandara Baghdad pada 3 Januari 2020.
Seperti dilansir AFP, Selasa (4/1/2022), belum ada kelompok maupun pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan drone terbaru terhadap bandara Baghdad itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua suicide drone jenis fixed-wing, atau rudal jelajah rakitan, berupaya menyerang Bandara Baghdad pagi ini pukul 04.30 waktu setempat," tutur seorang pejabat koalisi pimpinan AS yang enggan disebut namanya kepada AFP.
Disebutkan sumber tersebut bahwa sistem C-RAM yang merupakan penangkal roket, artileri dan mortir yang ada di kompleks Pusat Dukungan Diplomatik Baghdad (BDSC) dikerahkan untuk mencegat serangan drone bersenjata itu. "Drone itu ditembak jatuh tanpa insiden," sebutnya.
Menurut sumber tersebut, BDSC merupakan pangkalan bagi 'sejumlah kecil tentara koalisi yang tidak dalam peran tempur'. Dia menyebutnya sebagai tentara logistik, kontraktor militer dan personel sipil.
Sejumlah foto yang didapatkan AFP dari pejabat koalisi pimpinan AS menunjukkan salah satu proyektil dari serangan drone pada Senin (3/1) waktu setempat, yang bertuliskan pesan berbunyi 'operasi balas dendam komandan'.
"Otoritas Irak telah melakukan penyelidikan. Tidak ada kerusakan, namun ini adalah bandara sipil, sangat berbahaya untuk melancarkan serangan semacam ini," sebut sumber tersebut.