Kepolisian Afrika Selatan (Afsel) menangkap seorang tersangka terkait kebakaran yang menghanguskan sebagian besar gedung parlemen di negara itu. Para petugas pemadam kebakaran terus berjuang untuk mengendalikan kobaran api sepenuhnya sejak api terdeteksi pada Minggu (2/1) waktu setempat.
Seperti dilansir AFP, Senin (3/1/2022), kepolisian setempat mengumumkan bahwa seorang pria telah ditangkap terkait kebakaran tersebut. Identitas tersangka tidak diungkap ke publik, hanya disebutkan bahwa dia akan dihadirkan dalam persidangan pada pekan ini juga.
"Seorang pria telah ditangkap di dalam parlemen, dia masih diinterogasi. Kami telah membuka penyelidikan kasus kriminal," tutur juru bicara Kepolisian Afsel, Thando Mbambo, dalam pernyataannya pada Minggu (2/1) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia telah ditangkap dan akan hadir dalam persidangan pada Selasa (4/1) waktu setempat," imbuhnya.
Baca juga: Gedung Parlemen Afrika Selatan Kebakaran! |
Tidak disebutkan lebih lanjut soal tuduhan yang akan dijeratkan terhadap pria tersebut dan kaitannya dengan kebakaran.
Kebakaran besar itu dilaporkan terjadi pada Minggu (2/1) mulai pukul 03.00 GMT, di area sayap tertua kompleks gedung Dewan Nasional Afsel di Cape Town, sebelum menyebar ke area terbaru yang kini digunakan para anggota parlemen Afsel.
Area tertua pada kompleks gedung parlemen Afsel itu selesai dibangun tahun 1884 silam dan dilaporkan memiliki banyak ruangan berpanel kayu. Area bersejarah itu juga diketahui menjadi tempat penyimpanan koleksi buku langka dan salinan asli dari lagu kebangsaan nasional yang digunakan selama era apartheid.
Tonton video 'Gedung Parlemen Afrika Selatan Terbakar':
Sekitar 70 petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk melakukan pemadaman, beberapa dengan menggunakan crane. Upaya pemadaman berlangsung selama beberapa jam sebelum para petugas terpaksa mundur dan meminta bantuan personel lainnya.
Para pejabat setempat menyebut seluruh bagian gedung parlemen telah hancur. "Keseluruhan ruangan tempat para anggota duduk... telah hangus terbakar," ucap juru bicara parlemen Afsel, Moloto Mothapo.
Dia menambahkan bahwa kebakaran belum juga padam dan kobaran api muncul di dua area terpisah di kompleks gedung parlemen. Disebutkan Mothapo bahwa atap gedung parlemen runtuh dan kobaran api 'begitu hebat' di bagian tersebut sehingga para petugas pemadam terpaksa mundur.
Tidak ada laporan korban luka maupun korban jiwa akibat kebakaran ini. Penyebab kebakaran itu juga belum diketahui secara jelas.
Presiden Cyril Ramaphosa menuturkan kepada wartawan di lokasi bahwa sistem pemadam kebakaran di gedung parlemen gagal berfungsi dengan baik. Dia menyatakan bahwa meskipun terjadi kerusakan, kinerja parlemen akan berlanjut.