Otoritas China memecat dua pejabat senior kota Xi'an setelah kemunculan wabah baru virus Corona (COVID-19) yang membuat kota berpenduduk 13 juta jiwa itu di-lockdown ketat lebih dari sepekan terakhir. Pemecatan dilakukan meskipun awal pekan ini, kota Xi'an melaporkan penurunan tipis jumlah kasus Corona.
Seperti dilansir AFP, Senin (3/1/2022), otoritas kota Xi'an melaporkan 90 kasus baru Corona dalam 24 jam terakhir, yang tercatat menurun dibandingkan sehari sebelumnya dengan 122 kasus dalam sehari.
Sejak kemunculan wabah baru Corona pada 9 Desember lalu, total lebih dari 1.600 kasus Corona terdeteksi di kota Xi'an. Situasi itu menjadikan kota Xi'an sebagai pusat terbaru pandemi Corona di China yang memicu perintah lockdown ketat dan tes Corona massal terhadap seluruh warga kota tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas setempat menekankan bahwa langkah-langkah itu diperlukan untuk mencapai target membersihkan Corona dari tengah masyarakat sesegera mungkin.
Pada Minggu (2/1) waktu setempat, otoritas kota Xi'an mengumumkan bahwa dua pejabat senior pada Partai Komunis distrik Yanta telah dipecat dari jabatan mereka. Langkah itu disebut bertujuan untuk 'memperkuat upaya pencegahan dan pengendalian epidemi' di wilayah tersebut.
Bulan lalu, badan disipliner China mengumumkan bahwa puluhan pejabat dijatuhi hukuman karena 'tidak cukup teliti dalam mencegah dan mengendalikan wabah'.
Sementara itu, laporan media lokal menyebut warga setempat mengeluhkan sulitnya mencari makanan saat lockdown beberapa hari terakhir, meskipun otoritas setempat bersikeras menyatakan telah berupaya memastikan pasokan makanan yang stabil untuk lockdown.
Lihat juga Video: Upaya China Cegah Warga Kelaparan di Tengah Lockdown Ketat