Inggris merayakan awal tahun 2022 dengan kabar kurang mengenakkan. Di hari pertama tahun 2022, Inggris mencatat rekor kasus baru Covid-19.
Seperti dilansir Reuters, Minggu (2/1/2022) kasus harian Covid-19 pada 1 Januari naik menjadi 162.572 kasus. Naik dibanding sehari sebelumnya, yaitu 160.276 kasus.
Sementara untuk angka kematian harian pada hari pertama 2022, Inggris mencatat 154 kasus. Sedikit turun dibanding penghujung Desember dengan 178 kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencatatan kasus Covid-19 di Inggris Raya biasanya juga mencakup Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. Namun selama akhir pekan tahun baru, ketiga wilayah tersebut tak masuk data lantaran perbedaan jadwal pelaporan.
Inggris Tak Berlakukan Pembatasan Meski Kasus Tinggi
Inggris, yang menyumbang lebih dari 80 persen populasi di Inggris Raya, tidak memberlakukan pembatasan apa pun. Hal ini berbeda dengan yang dilakukan oleh sejumlah wilayah di Inggris Raya seperti Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara memberlakukan pembatasan, mulai dari penutupan klub malam, aturan jaga jarak di pub dan pembatasan jumlah orang dalam suatu perkumpulan.
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan pembatasan baru hanya akan diperkenalkan sebagai "upaya terakhir yang mutlak".
"Pembatasan kebebasan kita harus menjadi pilihan terakhir yang mutlak," tulis Javid dalam sebuah artikel yang diterbitkan di surat kabar Daily Mail, Sabtu (1/1/2022).
"Kita harus memberi diri kita kesempatan terbaik untuk hidup berdampingan dengan virus dan menghindari tindakan tegas di masa depan."
Simak Video: Omicron Bikin Inggris Alami Lonjakan Kasus Covid-19
Javid mengatakan bahwa sementara ini kasus Omicron belum mengkhawatirkan meski menyumbang rekor kasus di seluruh Inggris. Namun menurutnya, Inggris memulai tahun baru dengan posisi yang jauh lebih baik dibanding 12 bulan sebelumnya, berkat tingginya tingkat vaksinasi Corona.
"Tingkat perawatan di unit perawatan intensif stabil dan saat ini tidak mengikuti lintasan yang kita lihat tahun lalu selama gelombang Alpha," tulisnya.
Meski begitu, Javid mengakui bahwa karena jeda waktu antara infeksi Covid dan rawat inap, terjadi peningkatan kebutuhan perawatan dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS) yang tidak dapat dihindari.
"Ini kemungkinan akan menguji batas kapasitas NHS yang terbatas bahkan lebih dari musim dingin biasa," katanya, mendesak warga untuk melakukan segala yang mereka bisa untuk melindungi diri mereka sendiri.