Jika kota Sydney di Australia memperbolehkan perayaan Malam Tahun Baru, sejumlah kota di negara-negara lainnya memilih untuk membatasi perayaan pergantian tahun demi mencegah penyebaran cepat varian baru virus Corona (COVID-19), Omicron.
Seperti dilansir AFP, Jumat (31/12/2021), virus Corona pertama terdeteksi dua tahun lalu dan ditetapkan sebagai pandemi global pada Maret 2020. Pandemi Corona telah menewaskan lebih dari 5,4 juta orang secara global, juga memicu krisis ekonomi di berbagai negara.
Varian Omicron, yang merupakan varian terbaru Corona dan disebut memicu penyakit yang lebih ringan, telah mendorong jumlah penularan ke level yang mencetak rekor tertinggi beberapa hari terakhir di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, dan sejumlah negara Eropa lainnya.
Menurut penghitungan AFP pada Kamis (30/12) waktu setempat, jumlah kasus harian Corona secara global menembus 1 juta kasus untuk pertama kalinya. Lebih dari 7,3 juta kasus Corona, menurut AFP, tercatat dalam tujuh hari terakhir.
Situasi itu membuat sejumlah negara kembali menerapkan kembali pembatasan. Mulai dari Yunani hingga Meksiko, dari Barcelona hingga Bali dan seluruh Eropa, otoritas setempat membatalkan atau membatasi acara perkumpulan publik, menutup maupun memberlakukan jam malam terhadap kelab malam.
Di Spanyol, acara perayaan publik dibatalkan di sebagian besar wilayah dan di kota-kota besar, kecuali Madrid. Acara sederhana yang dibatasi untuk 7.000 orang akan digelar di Madrid, yang tergolong lebih kecil dibandingkan tahun 2019 lalu saat dihadiri 18.000 orang.
Di Prancis, setelah mewajibkan kembali pemakaian masker di luar ruangan untuk warga Paris mulai Jumat (31/12) waktu setempat, otoritas setempat juga menutup kelab malam hingga bulan depan.
(nvc/haf)