Biden Akui Omicron Sumber Kekhawatiran di AS: Tapi Tak Perlu Panik

Biden Akui Omicron Sumber Kekhawatiran di AS: Tapi Tak Perlu Panik

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 28 Des 2021 03:12 WIB
FILE - President Joe Biden listens as he meets virtually with Chinese President Xi Jinping from the Roosevelt Room of the White House in Washington,Nov. 15, 2021. The Biden administration announced on Thursday that it is levying new sanctions against several Chinese biotech and surveillance companies operating out of Xinjiang province, casting another shot at Beijing over human rights abuses against Uyghurs in western China. (AP Photo/Susan Walsh, File)
Foto: AP Photo/Susan Walsh, File
Washington D.C -

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengakui varian baru Omicron merupakan sumber kekhawatiran atas meningkatnya kasus di Amerika Serikat. Meski begitu, Biden meminta untuk tidak perlu panik menghadapi lonjakan tersebut.

Seperti dilansir AFP, Selasa (28/12/2021), Biden mengakui bahwa beberapa rumah sakit di Amerika Serikat dibanjiri kasus COVID-19 saat ini. Namun dia menyebut negaranya siap menghadapi lonjakan terbaru Corona tersebut.

Biden meminta penasihat medis Gedung Putih Anthony Fauci untuk menyarankan agar kewajiban vaksinasi bagi pelaku perjalanan udara domestik mungkin diperlukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir itu sesuatu yang serius harus dipertimbangkan," katanya kepada MSNBC.

Dalam pertemuan virtual yang diselenggarakan oleh Gedung Putih dengan beberapa gubernur negara bagian dan penasihat kesehatan terkemuka tersebut, Biden sempat mengungkap terkait kekhawatiran Omicron terhadap Amerika Serikat. Namun dia menekankan varian baru tersebut tidak akan memiliki dampak yang sama dengan wabah awal COVID-19 pada 2020 atau gelombang Delta tahun ini.

ADVERTISEMENT

"Omicron adalah sumber kekhawatiran, tetapi tidak boleh menjadi sumber kepanikan," katanya.

Dia mengaku tidak panik lantaran ada begitu banyak alternatif vaksinasi dan booster saat ini. Selain itu, dia menyebut tidak melihat adanya peningkatan rawat inap seperti lonjakan sebelumnya.

"Karena ada begitu banyak vaksinasi dan booster, kami tidak melihat peningkatan rawat inap sebanyak sebelumnya," katanya. "Orang Amerika, Amerika telah membuat kemajuan. Segalanya menjadi lebih baik."

Tetapi "dengan meningkatnya kasus, kami masih memiliki puluhan juta orang yang tidak divaksinasi dan kami melihat peningkatan rawat inap," katanya. Ada "rumah sakit di beberapa tempat yang akan diserbu baik dari segi peralatan maupun staf."

Biden mengakui meningkatkan kapasitas pengujian itu jelas tidak cukup. "Melihat betapa sulitnya bagi sebagian orang untuk mendapatkan tes akhir pekan ini menunjukkan bahwa kami memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," imbuhnya.

Simak juga 'Situasi Covid-19 di China: Xi'an Lockdown, Makau Tambah Kasus Omicron':

[Gambas:Video 20detik]



(maa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads