Tentara Rusia menggelar latihan militer untuk menangkis atau memukul mundur serangan udara besar-besaran dari musuh. Latihan militer ini digelar di tengah ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat terkait Ukraina.
Seperti dilansir Reuters, Senin (27/12/2021), laporan kantor berita Rusia, Interfax, menyebut latihan militer ini digelar di dekat perbatasan bagian barat Rusia, atau wilayah yang berbatasan dengan Ukraina.
Sekitar 1.000 tentara Rusia dilaporkan terlibat dalam latihan militer tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusia diketahui mengerahkan puluhan ribu tentaranya ke pos-pos dekat perbatasan Ukraina dan menuntut agar negara tetangganya itu tidak diakui sebagai anggota NATO.
Otoritas Rusia juga memperingatkan agar tidak ada persenjataan ofensif yang dikerahkan di sana atau di negara-negara tetangga lainnya.
Akhir pekan lalu, atau pada Sabtu (25/12) waktu setempat, lebih dari 10.000 tentara Rusia dilaporkan telah kembali ke pangkalan permanen mereka. Disebutkan Interfax bahwa para tentara Rusia itu menjalani latihan militer di dekat Ukraina selama sebulan terakhir.
Menurut Interfax, latihan militer itu digelar di beberapa wilayah dekat Ukraina, termasuk Crimea, yang dicaplok Rusia sejak tahun 2014, juga di wilayah Rusia bagian selatan seperti Rostov dan Kuban.
"Latihan koordinasi tempur masing-masing divisi, kru tempur, skuad pada unit bermesin... telah diselesaikan. Lebih dari 10.000 prajurit militer... akan bergerak ke pangkalan permanen mereka dari area latihan senjata gabungan," demikian pernyataan militer Rusia seperti dikutip Interfax.
Pengerahan tentara oleh Rusia ke perbatasan utara, timur dan selatan telah memicu kekhawatiran bahwa negara itu merencanakan invasi ke Ukraina.
Otoritas Rusia menyangkal adanya rencana semacam itu dan malah menuntut jaminan keamanan dari negara-negara Barat, termasuk janji agar NATO tidak memperluas aliansi ke arah timur menuju ke perbatasan Rusia. Diklaim oleh Rusia bahwa keamanannya terancam oleh semakin berkembangnya hubungan antara Ukraina dengan negara-negara Barat.
Rusia juga menegaskan pihaknya bisa mengerahkan tentaranya ke mana saja di wilayahnya yang dipandang perlu. Perkiraan menyebut sekitar 60.000 - 90.000 tentara Rusia dikerahkan ke dekat Ukraina baru-baru ini, sedangkan dokumen intelijen Amerika Serikat (AS) menyebut angkanya bisa mencapai 175.000 tentara.