Suasana Natal di Saudi yang Kini Lebih Terbuka, Ornamen Dijual Bebas

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Minggu, 26 Des 2021 11:14 WIB
Suasana Natal di Saudi yang Kini Lebih Terbuka (Foto: AFP/FAYEZ NURELDINE)
Jakarta -

Perayaan Natal di Arab Saudi kali ini jauh lebih semarak. Meningkatnya jumlah turis asing dan ekspatriat yang tiba di Arab Saudi, tren keterbukaan dan toleransi yang lebih baik memang kini jadi agenda penting reformasi Kerajaan.

Masyarakat yang hendak merayakan Natal kini tak perlu khawatir. Dalam beberapa tahun terakhir, perayaan Natal di Arab Saudi jadi lebih terbuka dengan pajangan serba-serbi bertema Natal yang menghiasi etalase toko.

Seorang wanita berbelanja ornamen Natal di sebuah toko di Riyadh, Arab Saudi Foto: AFP/FAYEZ NURELDINE

Salah satu yang merasakan perbedaan Natal di Arab Saudi adalah Sydney Turnbull, seorang warga negara Amerika Serikat (AS) yang telah tinggal di Arab Saudi selama tujuh tahun. Dia mengatakan kepada Arab News bahwa ketika dia pertama kali tiba, Natal adalah hari libur yang dirayakan secara ketat dan tertutup.

"Anda mendengar cerita tentang orang yang menyelundupkan pohon Natal dan merayakannya secara pribadi, tetapi Anda tidak pernah melihat dekorasi atau lampu warna-warni di luar seperti yang Anda lakukan di Amerika Serikat," katanya, seperti dilansir Arab News, Minggu (26/12/2021).

Namun Natal dalam beberapa tahun terakhir jauh lebih terbuka. "Tahun ini, khususnya, mungkin merupakan tampilan Natal yang paling umum," kata Turnbull.

"Dari melihat kafe dan restoran berubah menjadi negeri ajaib musim dingin, manusia salju berhiaskan permata, dekorasi, dan ornamen untuk dijual, dan Starbucks menawarkan minuman liburan dalam cangkir bertema liburan Natal, yang sama dengan yang dimiliki teman dan keluarga saya di rumah.

"Saya sempat ragu dan terkesima saat melihat Bateel (kafe dan restoran lokal) sekarang menawarkan kalender adven. Kemarin, saya menerima email dari restoran top di Riyadh yang menawarkan perayaan Malam Tahun Baru. Ini tidak akan pernah terdengar beberapa tahun yang lalu." ceritanya.

Hal senada juga disampaikan Enrico Catania, seorang warga Italia berusia 35 tahun di Jeddah. Dia mengatakan perayaan tahun ini akan sedikit berbeda karena pandemi COVID-19 dan pembatasan perjalanan yang diakibatkannya. Namun keterbukaan yang berkembang saat perayaan Natal di Arab Saudi membuatnya merasa lebih betah.

"Saya akan mengatakan meskipun secara umum, dan dalam beberapa waktu terakhir, kesadaran dan penerimaan kebiasaan budaya seperti itu meningkat meskipun ada perbedaan budaya," tambahnya.

Lihat juga video 'Imbas Omicron, Ribuan Penerbangan Dibatalkan saat Libur Natal':






(izt/knv)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork