Angkatan Laut Amerika Serikat menyatakan telah menyita 1.400 senapan AK-47 dan amunisi dari kapal nelayan yang diklaim menyelundupkan senjata dari Iran ke pemberontak Houthi di Yaman, yang dilanda perang.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (23/12/2021), Komando Pusat Pasukan Angkatan Laut AS, atau NAVCENT, mengatakan bahwa mereka menaiki kapal itu pada 20 Desember lalu di Laut Arab Utara, menyita senjata-senjata dan lima anggota awak - yang mengidentifikasi diri mereka sebagai warga Yaman - sebelum menenggelamkan kapal itu.
Diketahui bahwa Yaman telah dilanda perang saudara sejak 2014, antara kelompok pemberontak Houthi yang didukung Iran melawan pemerintah yang diakui secara internasional.
"Kapal Armada ke-5 AS menyita sekitar 1.400 senapan serbu AK-47 dan 226.600 butir amunisi dari kapal penangkap ikan tanpa kewarganegaraan tersebut," bunyi pernyataan Angkatan Laut AS pada Rabu (22/12) waktu setempat.
"Kapal tanpa kewarganegaraan itu dinilai berasal dari Iran dan transit di perairan internasional di sepanjang rute yang secara historis digunakan untuk memperdagangkan senjata secara tidak sah ke Houthi di Yaman," imbuh pernyataan tersebut.
Armada ke-5 AS yang berbasis di Bahrain telah menyita sekitar 8.700 senjata ilegal tahun ini.
Amerika Serikat serta sekutu Arab Saudi - yang memimpin koalisi militer yang mendukung pemerintah Yaman dalam melawan pemberontak Houthi - telah lama menuduh Iran memasok senjata kepada Houthi, tuduhan yang dibantah Teheran.
"Pasokan langsung atau tidak langsung, penjualan atau pengiriman senjata ke Houthi melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB dan sanksi AS," kata Angkatan Laut AS dalam pernyataannya.
Angkatan Laut AS menyatakan bahwa kelima anggota awak akan dipulangkan, seraya menambahkan bahwa kapal itu ditenggelamkan karena merupakan "bahaya" bagi pelayaran komersial.
(ita/ita)