Tentara junta militer Myanmar meluncurkan serangan dengan helikopter terhadap para anggota milisi anti-junta di wilayah yang bergolak. Serangan itu dilakukan saat militer Myanmar berjuang untuk mematahkan perlawanan terhadap kepemimpinannya.
Seperti dilansir AFP, Selasa (21/12/2021), milisi anti-junta bermunculan di berbagai wilayah Myanmar untuk melawan usai kudeta dilancarkan pada Februari lalu dan maraknya penindakan tegas terhadap orang-orang yang berbeda pendapat, yang disebut kelompok pemantau setempat menewaskan lebih dari 1.300 orang.
Milisi anti-junta, atau yang disebut 'pasukan pertahanan rakyat' (PDF), disebut para analis telah mengejutkan militer Myanmar dengan efektivitas mereka dalam menyeret junta Myanmar ke dalam kebuntuan berdarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Jumat (17/12) lalu, tentara junta militer Myanmar meluncurkan penyerbuan terhadap rapat yang digelar PDF di wilayah Sagaing dengan menggunakan sejumlah helikopter dan jet tempur.
Dituturkan seorang warga desa Hnan Khar Village yang enggan disebut namanya, dua helikopter mendarat dan langsung mengerahkan pasukan. Disebutkan juga bahwa salah satu jet tempur sempat menembaki sebuah gedung setempat.
Seorang warga lokal lainnya menuturkan kepada AFP bahwa militer Myanmar menggunakan lima helikopter dalam serangan itu dan para tentara menembaki desa berpenduduk 6.000 orang itu dari udara.
Diungkapkan seorang warga lokal lainnya bahwa tentara Myanmar menewaskan dua pemimpin PDF dan tujuh warga sipil. AFP tidak bisa memverifikasi laporan tersebut.
Lihat juga Video: Pelapor Khusus PBB Minta Donatur Setop Biayai Militer Myanmar!
Juru bicara junta militer Myanmar, Zaw Min Tun, mengonfirmasi militer memang menggunakan helikopter dalam penyerbuannya, namun tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana penggunaan helikopter tersebut. Dia menyatakan tidak mengetahui jumlah korban jiwa dari penyerbuan itu
Menurut sejumlah analis, militer Myanmar biasanya mengerahkan helikopter dan serangan udara ketika pasukan di darat mengalami kesulitan.
Pada Mei lalu, Tentara Kemerdekaan Kachin -- kelompok pemberontak etnis di Myanmar utara -- mengklaim telah menembak jatuh sebuah helikopter tempur militer dalam bentrokan sengit di dekat kota Momauk.