Warga Malaysia yang menjadi korban banjir mengeluhkan kurangnya bantuan dan dukungan pemerintah. Banyak warga di area terdampak banjir yang terjebak di rumah masing-masing selama lebih dari 24 jam tanpa makanan.
Salah satunya Panir Selvam (65), yang seorang chef, yang menyampaikan kekecewaannya atas kurangnya bantuan dan dukungan pemerintah. Panir dan keluarganya yang tinggal di Taman Sri Muda, Shah Alam, Selangor hanya bisa menyaksikan dengan rasa tidak percaya dari lantai atas rumahnya saat kendaraan dan perabotan rumah tangga milik mereka terendam banjir yang naik dengan cepat.
Dia menuturkan bahwa lantai dasar rumahnya terendam banjir sepenuhnya. Demikian seperti dilansir The Star, Senin (20/12/2021).
"Tidak ada yang datang untuk membantu kami. Tidak ada yang mengirimkan bantuan apapun. Satu-satunya 'bantuan' yang saya lihat adalah tim Bomba menggunakan perahu karet untuk mencari seorang wanita hamil. Terlepas dari itu, tidak ada yang datang, tidak ada bantuan makanan, tidak ada," ucapnya.
"Saya bisa mendengar anak-anak menangis dan wanita berteriak minta tolong pagi ini. Saya harap otoritas akan datang untuk menyelamatkan mereka karena saya tidak bisa melakukan apapun. Saya bahkan tidak bisa keluar dari rumah saya," imbuh Panir.
Panir mendesak otoritas setempat untuk mengirimkan bantuan kepada para warga lanjut usia (lansia) di area tersebut yang membutuhkan makanan untuk dikonsumsi dengan obat-obatan mereka.
Wilayah Taman Sri Muda yang berada di dataran rendah diketahui rawan banjir selama bertahun-tahun. Panir menyebut area tempat tinggalnya menghadapi banjir terburuk sekitar 22 tahun lalu, dan menghadapi banjir rutin dengan ketinggian air biasanya hanya mencapai pergelangan kaki atau lutut.
Simak video 'Diguyur Hujan Lebat 2 Hari, Malaysia Dilanda Banjir':
(nvc/ita)