Otoritas kesehatan Brasil menolak tunduk pada ancaman setelah Presiden Jair Bolsonaro menyerukan nama-nama pejabat kesehatan yang menyetujui vaksinasi virus Corona (COVID-19) untuk anak-anak diungkap ke publik. Seruan Bolsonaro itu dikritik bernada fasisme.
Seperti dilansir dari AFP, Sabtu (18/12/2021), perselisihan terbaru ini mencuat setelah regulator kesehatan federal Brasil, Anvisa, menyetujui penggunaan vaksin Corona buatan Pfizer-BioNTech terhadap anak-anak berusia 5-11 tahun pada Kamis (16/12) waktu setempat.
Persetujuan ini membawa Brasil bergabung dengan negara-negara lainnya yang menyetujui vaksinasi Corona terhadap anak.
Menanggapi pengumuman itu, Bolsonaro dalam pernyataan via Facebook menyatakan dirinya ingin nama-nama pejabat yang mengambil keputusan pada lembaga independen itu diungkap ke publik.
"Kami ingin mempublikasikan nama-nama orang-orang itu," cetus Bolsonaro, yang menolak divaksin Corona.
"Anda memiliki hak untuk mengetahui nama-nama orang-orang yang menyetujui vaksin untuk anak-anak anda," sambungnya.
Merespons komentar Bolsonaro, Anvisa menyatakan pejabatnya menerima sejumlah ancaman pembunuhan sejak Oktober lalu terkait peran mereka dalam mengevaluasi dan menyetujui vaksin Corona. Anvisa memperingatkan komentar-komentar Bolsonaro bisa semakin memanaskan situasi.
"Lembaga ini telah menjadi fokus dan target aktivisme politik kekerasan," sebut Anvisa dalam pernyataannya.
Simak Video 'Bolsonaro Tolak Paspor Vaksin Covid-19 untuk Masuk ke Brasil':