6 Agen FBI Diselidiki karena Pakai PSK Saat Dinas Luar Negeri

6 Agen FBI Diselidiki karena Pakai PSK Saat Dinas Luar Negeri

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 15 Des 2021 15:23 WIB
The FBI logo is seen outside the headquarters building in Washington, DC on July 5, 2016. 
The FBI said Tuesday it will not recommend charges over Hillary Clintons use of a private email server as secretary of state, but said she had been
Ilustrasi (dok. YURI GRIPAS/AFP PHOTO)
Washington DC -

Enam agen Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (AS) atau FBI diselidiki atas dugaan menggunakan jasa prostitusi, terlibat perdagangan narkoba dan gagal melaporkan interaksi tidak resmi warga negara asing saat bertugas di luar negeri.

Seperti dilansir CNN, Rabu (15/12/2021), Kantor Inspektur Jenderal (OIG) Departemen Kehakiman AS merilis laporan penyelidikannya pada Selasa (14/12) waktu setempat.

Laporan itu menuduh empat agen FBI meminta, mendapatkan dan menerima jasa seks dari sejumlah pekerja seks komersial (PSK) saat mereka sedang bertugas di luar negeri. Keempat agen FBI itu juga ketahuan berbohong soal hal tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu agen lainnya atau agen kelima diduga 'meminta jasa seks komersial di luar negeri'. Sementara seorang agen lainnya atau agen keenam mengetahui soal tindak pelanggaran itu namun tidak melaporkannya.

Disebutkan dalam laporan tersebut bahwa tindakan enam agen FBI itu melanggar kebijakan Departemen Kehakiman dan FBI sendiri.

ADVERTISEMENT

Dari lima agen yang dituduh melakukan pelanggaran, dua di antaranya mengundurkan diri, dua lainnya pensiun, dan satu lainnya dipecat saat Inspektur Jenderal menyelidiki pelanggaran ini.

Selama penyelidikan, menurut Inspektur Jenderal Departemen Kehakiman AS, empat agen FBI itu 'tidak jujur soal interaksi mereka dengan para pekerja seks dan soal pelanggaran lainnya saat wawancara dan pemeriksaan poligraf oleh OIG (Kantor Inspektur Jenderal)'.

Disebutkan bahwa satu orang 'memberikan keterangan palsu dalam wawancara dan pemeriksaan poligraf oleh OIG yang merupakan pelanggaran hukum federal, ketika para agen menyangkal telah melakukan hubungan seks dengan seorang pekerja seks'.

Lebih lanjut, laporan itu juga menyebut bahwa salah satu agen FBI memberikan seorang agen lainnya sebuah paket berisi 'sekitar 100 pil berwarna putih' untuk dibawa kepada seorang penegak hukum asing.

Kantor Inspektur Jenderal meneruskan laporannya kepada FBI untuk diambil 'tindakan yang pantas'.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads