Australia kembali membuka perbatasannya untuk para migran terampil dan mahasiswa asing yang telah divaksinasi setelah nyaris dua tahun menerapkan larangan masuk akibat pandemi virus Corona (COVID-19). Pembukaan perbatasan internasional ini dilakukan saat varian baru Omicron memicu kekhawatiran.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (15/12/2021), otoritas Australia membuka kembali perbatasannya untuk warga negara asing (WNA) yang tidak berstatus permanent resident sebagai upaya mendorong perekonomian dan memulai kembali perjalanan internasional.
Kemunculan varian Omicron memaksa otoritas Australia, pada akhir November lalu, menunda pembukaan perbatasan selama dua pekan. Saat itu, otoritas kesehatan setempat mencari jeda demi mendapatkan lebih banyak informasi soal varian Omicron, yang sejauh ini menunjukkan gejala lebih ringan dibanding varian lainnya.
"Kita akan hidup dengan virus ini, dan kita tidak akan membiarkannya menyeret kita kembali ke posisi sebelumnya," tegas Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, kepada radio lokal 4BC.
"Kita memiliki salah satu angka vaksinasi tertinggi, yang berarti kita bisa melawan hal ini. Kita tidak harus menyerah padanya," imbuhnya.
Australia sejauh ini telah memvaksinasi nyaris 90 persen warganya yang berusia 16 tahun ke atas dengan dua dosis. Negara ini juga mempersingkat waktu tunggu untuk suntikan booster setelah kemunculan varian Omicron.
Morrison sendiri yang ditetapkan sebagai kontak kasual setelah menghadiri sebuah acara yang juga dihadiri oleh seseorang yang dinyatakan positif Corona, telah diizinkan untuk terbang lintas negara bagian setelah hasil tesnya negatif.
"Begitulah hidup dengan virus," sebutnya.
(nvc/ita)