Dibayangi Omicron, Australia Buka Lagi Perbatasan untuk WNA

Dibayangi Omicron, Australia Buka Lagi Perbatasan untuk WNA

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 15 Des 2021 14:28 WIB
Pemerintah Australia akan cabut larangan perjalanan internasional tanpa izin bagi warga negaranya. Kebijakan itu rencananya akan dilakukan mulai akhir tahun ini
Ilustrasi -- Situasi pandemi Corona di Australia (dok. Getty Images)
Canberra -

Australia kembali membuka perbatasannya untuk para migran terampil dan mahasiswa asing yang telah divaksinasi setelah nyaris dua tahun menerapkan larangan masuk akibat pandemi virus Corona (COVID-19). Pembukaan perbatasan internasional ini dilakukan saat varian baru Omicron memicu kekhawatiran.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (15/12/2021), otoritas Australia membuka kembali perbatasannya untuk warga negara asing (WNA) yang tidak berstatus permanent resident sebagai upaya mendorong perekonomian dan memulai kembali perjalanan internasional.

Kemunculan varian Omicron memaksa otoritas Australia, pada akhir November lalu, menunda pembukaan perbatasan selama dua pekan. Saat itu, otoritas kesehatan setempat mencari jeda demi mendapatkan lebih banyak informasi soal varian Omicron, yang sejauh ini menunjukkan gejala lebih ringan dibanding varian lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan hidup dengan virus ini, dan kita tidak akan membiarkannya menyeret kita kembali ke posisi sebelumnya," tegas Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, kepada radio lokal 4BC.

"Kita memiliki salah satu angka vaksinasi tertinggi, yang berarti kita bisa melawan hal ini. Kita tidak harus menyerah padanya," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Australia sejauh ini telah memvaksinasi nyaris 90 persen warganya yang berusia 16 tahun ke atas dengan dua dosis. Negara ini juga mempersingkat waktu tunggu untuk suntikan booster setelah kemunculan varian Omicron.

Morrison sendiri yang ditetapkan sebagai kontak kasual setelah menghadiri sebuah acara yang juga dihadiri oleh seseorang yang dinyatakan positif Corona, telah diizinkan untuk terbang lintas negara bagian setelah hasil tesnya negatif.

"Begitulah hidup dengan virus," sebutnya.

Australia menutup perbatasannya sejak Maret 2020 untuk menangkal penyebaran Corona, dan membatasi jumlah warganya maupun permanent resident yang masuk ke wilayahnya. Pelonggaran aturan perbatasan diperkirakan akan membantu kekurangan tenaga kerja, yang berpotensi menghambat pemulihan ekonomi.

Diperbolehkannya mahasiswa asing masuk ke Australia diperkirakan akan membantu mengisi banyak pekerjaan kasual. Diketahui bahwa mahasiswa asing mampu menyumbang AUS$ 35 miliar per tahun untuk perekonomian Australia.

Data resmi menunjukkan lebih dari 235.000 warga asing, termasuk sekitar 160.000 mahasiswa, memegang visa Australia pada akhir Oktober.

Dilonggarkannya aturan perjalanan ini dilakukan saat negara bagian New South Wales, yang menjadi lokasi kota Sydney, mencabut sebagian besar pembatasan bagi orang-orang yang tidak divaksinasi meskipun ada kenaikan stabil dalam kasus varian Omicron.

Negara bagian New South Wales mencatat 1.360 kasus baru Corona -- tambahan tertinggi dalam tiga bulan terakhir dan nyaris empat bulan sejak lockdown diakhiri pada awal Oktober. Australia sejauh ini mencatat total 235.500 kasus Corona dengan 2.117 kematian.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads