Studi AS: Vaksin Corona Tak Efektif Lawan Omicron Tanpa Dosis Booster

Studi AS: Vaksin Corona Tak Efektif Lawan Omicron Tanpa Dosis Booster

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 15 Des 2021 11:43 WIB
OMICRON was named as a concerning variant of COVID-19 in November 2021.
Ilustrasi (dok. Getty Images/iStockphoto/Thomas Faull)
Washington DC -

Tiga vaksin virus Corona (COVID-19) yang disetujui penggunaannya di Amerika Serikat (AS) disebut secara signifikan kurang protektif terhadap varian baru Omicron dalam pengujian di laboratorium. Namun, dosis booster dinilai bisa memulihkan sebagian besar perlindungan.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (15/12/20210, hal tersebut disampaikan dalam studi terbaru dari para peneliti pada Massachusetts General Hospital (MGH), Harvard, dan Massachusetts Institute of Technology (MIT). Studi yang dirilis pada Selasa (14/12) waktu setempat itu belum menjalani peer-review atau penelaahan oleh para pakar lainnya.

Studi itu menguji darah dari orang-orang yang telah menerima vaksin Corona buatan Moderna, Johnson & Johnson dan Pfizer-BioNTech terhadap pseudovirus yang direkayasa agar menyerupai varian Omicron.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam studi tersebut, para peneliti menemukan bahwa netralisasi antibodi yang 'rendah hingga tidak ada' terhadap varian itu pada resimen reguler ketiga vaksin tersebut -- dua dosis vaksin Moderna atau Pfizer-BioNtech atau satu dosis vaksin Johnson & Johnson.

Namun, darah dari para penerima dosis booster tambahan menunjukkan netralisasi yang kuat terhadap varian tersebut.

ADVERTISEMENT

Para peneliti juga mengindikasikan bahwa varian Omicron lebih menular dibandingkan varian-varian sebelumnya yang memicu kekhawatiran, termasuk disebutkan bahwa varian itu dua kali lebih menular dibandingkan varian Delta yang kini mendominasi.

Hasil studi ini sesuai dengan studi-studi lainnya yang dipublikasikan baru-baru ini.

Para peneliti pada Universitas Oxford pada Senin (13/12) waktu setempat, menyatakan telah mendapati bahwa resimen vaksin Corona dua dosis, yakni Pfizer dan AstraZeneca, tidak menginduksi antibodi penetralisir yang cukup terhadap varian baru tersebut.

Pekan lalu, pihak BioNTech dan Pfizer menyatakan bahwa tiga dosis vaksin Corona buatan mereka mampu menetralkan varian Omicron dalam pengujian laboratorium, namun dua dosis menghasilkan antibodi penetralisir yang secara signifikan lebih rendah.

Sementara Moderna dan Johnson & Johnson belum merilis data mereka sendiri soal kinerja vaksin Corona buatan mereka terhadap varian Omicron. Baik pihak Moderna maupun Johnson & Johnson menolak mengomentari studi terbaru ini.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads