Amerika Serikat (AS) memperketat aturan bagi tentara yang menolak untuk divaksinasi virus Corona (COVID-19). Bagi para tentara yang menolak akan berujung kehilangan jabatan.
Angkatan Udara AS telah memberhentikan 27 personelnya karena menolak untuk divaksinasi. Puluhan personel Angkatan Udara AS itu diyakini menjadi kelompok tentara aktif pertama di AS yang dipecat karena menolak vaksin.
Dilansir Reuters, Selasa (14/12/2021), Pentagon atau Departemen Pertahanan AS mewajibkan vaksinasi Corona untuk seluruh personel militer AS sejak Agustus lalu. Sebagian besar tentara aktif di AS disebut telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan bahwa sekitar 97 persen personel Angkatan Udara AS kini telah divaksinasi Corona. Angka ini tercatat jauh lebih tinggi dari angka vaksinasi untuk populasi umum di AS.
Angkatan Udara dan Angkatan Luar Angkasa AS diketahui memiliki sekitar 326.000 personel aktif. Secara total, sedikitnya 79 personel militer AS dari berbagai divisi berbeda telah meninggal dunia akibat Corona.
Para tentara yang memberikan penolakan disebut telah diberi kesempatan untuk menjelaskan mengapa mereka menolak divaksin Corona. Namun, Juru bicara Angkatan Udara AS, Ann Stefanek, mengatakan tidak satupun dari tentara itu yang mendapatkan pengecualian untuk tidak divaksin.
Diketahui terdapat beberapa alasan pengecualian untuk tidak divaksinasi Corona. Pengecualian itu biasanya diberikan untuk alasan kesehatan atau keagamaan.
Corona AS Tembus 50 Juta Kasus
Sebelumnya AS mengonfirmasi total lebih dari 50 juta kasus virus Corona di wilayahnya sejauh ini. Varian Delta dilaporkan masih terus mendominasi di AS, di tengah kemunculan varian baru Omicron yang juga mulai menyebar luas.
Dilansir Reuters, Senin (13/12), setelah dua bulan mencatat penurunan kasus, AS kembali melaporkan kenaikan kasus harian Corona selama dua pekan terakhir, yang sebagian besar dipicu oleh varian Delta yang lebih mudah menular.
Negara-negara bagian yang dilanda suhu lebih dingin melaporkan lonjakan lebih besar untuk jumlah kasus baru per kapita, termasuk negara bagian Vermont, New Hampshire dan Michigan.
Jumlah pasien Corona yang dirawat di berbagai rumah sakit juga mengalami kenaikan, yang tercatat mencapai 20 persen sejak masa liburan Thanksgiving pada akhir November.
Selama sebulan terakhir, angka kematian tercatat naik 4,6 persen, dengan total kematian akibat Corona di AS kini melampaui 800.000 orang.
Nyaris separuh dari seluruh negara bagian AS telah mendeteksi kasus varian Omicron, namun menurut Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Dr Rochelle Walensky, varian Delta masih mendominasi di AS dengan menyumbang 99 persen dari total kasus Corona saat ini.