Remaja Rusia Nekat Ledakkan Diri dengan Bom Rakitan

Remaja Rusia Nekat Ledakkan Diri dengan Bom Rakitan

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 13 Des 2021 15:37 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Ilustrasi (dok.Thinkstock)
Moskow -

Seorang remaja Rusia berusia 18 tahun nekat 'meledakkan diri' dengan sebuah bom rakitan di sebuah biara yang ada di kompleks sekolah ortodoks di luar Moskow. Beruntung, remaja ini masih selamat namun mengalami luka-luka akibat aksinya tersebut.

Seperti dilansir AFP dan Moscow Times, Senin (13/12/2021), Kementerian Dalam Negeri Rusia dalam pernyataannya menyebut remaja laki-laki berusia 18 tahun itu meledakkan sebuah bom rakitan pada pukul 08.24 waktu setempat.

Insiden ini terjadi di Biara Vvedenskiy Vladychniy yang terletak di kota bersejarah Serpukhov, yang berjarak kurang dari 100 kilometer sebelah selatan Moskow. Identitas remaja itu tidak diungkap ke publik, namun disebutkan bahwa dia lulusan sekolah ortodoks tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seorang lulusan berusia 18 tahun dari institusi pendidikan ini memasuki ruang olahraga biara Vvedenskiy Vladychniy dan meledakkan dirinya sendiri," demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Rusia.

Kementerian Dalam Negeri Rusia menyebut remaja 18 tahun itu mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut. Sedangkan seorang sumber yang dikutip kantor berita TASS menyebut remaja itu meninggal dunia akibat kehilangan banyak darah, namun laporan ini belum bisa dikonfirmasi.

ADVERTISEMENT

Ditambahkan Kementerian Dalam Negeri Rusia bahwa seorang remaja lainnya yang berusia 15 tahun mengalami luka-luka akibat ledakan ini.

Sementara laporan kantor berita RIA Novosti menyebut setidaknya tujuh orang mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut.

Kepolisian setempat mengevakuasi para staf dan siswa dari gedung sekolah ortodoks tersebut. Laporan TASS juga menyebut ledakan itu memicu kerusakan pada bangunan sekolah tersebut.

Otoritas Rusia belum mengomentari motif di balik aksi remaja itu meledakkan diri. Namun laporan media lokal lainnya menyebut aksi remaja itu didasari oleh kebenciannya pada bekas sekolahnya tersebut.

"Tersangka diyakini dimotivasi oleh kebenciannya terhadap guru-guru sekolah itu dan para biarawati," sebut Interfax dalam laporannya yang mengutip seorang sumber setempat.

Pernyataan Kementerian Dalam Negeri Rusia tidak mengindikasikan apakah ledakan bom rakitan itu dikategorikan sebagai aksi terorisme.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads