.webp)
Polisi menembak mati seorang pria bersenjata di London. Namun, pria bersenjata itu tidak terkait dengan terorisme.
Dilansir dari AFP, Minggu (12/12/2021), sebuah unit spesialis dipanggil setelah laporan seorang pria terlihat dengan senjata api di sebuah bank dan bandar taruhan di daerah Kensington kota tak lama setelah 3:00 (1500 GMT).
Sekitar 20 menit kemudian, unit menghentikan kendaraan dan tembakan dilepaskan. Paramedis, termasuk ambulans udara, dipanggil tetapi pria itu dinyatakan meninggal sebelum pukul 16:10.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Upaya sedang dilakukan untuk mengkonfirmasi identitas pria itu dan untuk memberi tahu kerabat terdekatnya," kata Polisi Metropolitan dalam sebuah pernyataan.
"Direktorat Standar Profesional The Met telah diberitahu dan insiden itu telah dirujuk ke Kantor Independen untuk Perilaku Polisi."
Ia menambahkan: "Insiden itu tidak diperlakukan sebagai terorisme."
Polisi Inggris tidak bersenjata secara rutin dan jarang terjadi penembakan.
Data terbaru menunjukkan ada 30 pembunuhan yang dilakukan dengan penembakan di Inggris dan Wales pada tahun yang berakhir 31 Maret 2020, terhitung empat persen dari semua pembunuhan.
Sebanyak 80 persen korban adalah laki-laki.
Pada 2020-2021, hanya ada satu penembakan fatal oleh polisi di Inggris dan Wales, angka terendah sejak 2014-15, menurut Kantor Independen untuk Perilaku Polisi.
Inggris baru-baru ini menaikkan tingkat ancaman terornya ke kategori tertinggi kedua setelah serangan bom yang gagal di Liverpool, Inggris barat laut, pada November.
Seorang anggota parlemen yang menjabat juga ditikam hingga tewas saat bertemu dengan konstituen di dekat Southend, timur London, bulan sebelumnya.
Polisi dan jaksa mengaitkan kedua serangan itu dengan ekstremisme.
